Rabu 12 Dec 2018 01:38 WIB

Baznas Kembangkan Balai Ternak di Magelang

Hasil perputaran bisnis penggemukan bakalan terjadi sebanyak empat kali dalam setahun

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja memberi makanan sapi di peternakan sapi Agro Techno Park di Sentono, Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (28/6).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Pekerja memberi makanan sapi di peternakan sapi Agro Techno Park di Sentono, Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengembangkan Balai Ternak di Dusun Dayugo, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis , Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Balai Ternak ini menerapkan model pemberdayaan ekonomi masyarakat yang diharapkan bisa mewujudkan kemandirian, pengentasan kemiskinan, dan modal masyarakat di masa depan.

Kepala Divisi Pendayagunan Baznas, Randi Swandaru mengatakan, pihaknya memberikan modal kepada masyarakat berupa pengadaan hewan ternak sebanyak 180 ekor domba induk betina, 18 ekor ekor domba pejantan, dan 225 ekor bakalan yang dikelola oleh 45 kepala keluarga. Sebagai inisiasi program telah disalurkan sebanyak 60 ekor induk domba betina dan 6 ekor domba pejantan dan 160 ekor bakalan kepada 20 kepala keluarga yang tergabung dalam kelompok peternak Balai Ternak 'Berkah Makmur'.

"Dari target 180 ekor induk tersebut pada akhir tahun kedua diharapkan bisa menghasilkan minimal 720 ekor anak, sehingga terjadi penambahan populasi menjadi 918 ekor yang terdiri dari 180 ekor induk awal, 18 ekor pejantan, dan 720 ekor anak," katanya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (11/12).

Ia menambahkan, dalam menjalankan program Balai Ternak ini, Baznas tidak hanya serta-merta memberikan hewan ternak saja. Baznas juga melakukan pendampingan berupa pelatihan, motivasi, fasilitasi, dan mediator. “Pendampingan secara intensif dilakukan selama dua tahun kedepan, Baznas juga akan membantu pendistribusian hewan ternak kepada para pembeli,” ucapnya.

Randi menjelaskan, Balai Ternak Baznas memadukan konsep perbibitan ternak dan penggemukan ternak dengan pemberdayaan masyarakat khususnya petani dan peternak kecil. Hasil perputaran bisnis penggemukan bakalan terjadi sebanyak empat kali dalam setahun.

Jumlah yang dijual setiap kali panen sebanyak 160 ekor, artinya dalam setahun, Balai Ternak Baznas bisa melakukan penjualan bakalan hasil penggemukan sebanyak 640 ekor. Menurutnya, dampak secara ekonomi bagi para peternak dari usaha peternakan yang dijalankan adalah peningkatan pendapatan peternak per bulan sebesar Rp 936.500.

Dengan penambahan pendapatan tersebut, peternak akan meningkat penghasilnya dari Rp. 1.324.750 menjadi Rp. 2.261.250. Sementara itu, UMK Kabupaten Magelang sendiri tahun 2019 adalah Rp. 1.882.000. "Jika dibandingkan dengan Garis Kemiskinan Nasional tahun 2018 yakni Rp. 1.845.612, penghasilan tersebut lebih tinggi sebesar 22,8 persen. Artinya, program Balai Ternak Baznas yang dijalankan, insyaAllah dapat membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan atau menurunkan angka kemiskinan," kata Randi.

Salah satu anggota Balai Ternak Baznas di Dusun Dayugo, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis , Kabupaten Magelang, Ibu Tikinem mengatakan, ia sangat bersyukur bisa tergabung dalam program ini. Menurutnya, semenjak suaminya meninggal, ia menjadi tulang punggung keluarga dan harus mencukupi kehidupan sehari-hari serta menyekolahkan anaknya.

Dari sekian anggota Balai Ternak Baznas, Ibu Tukinem merupakan satu-satunya anggota wanita. Ia berharap, Balai Ternak Baznas dapar membantu meningkatkan perekonomian warga dan bisa mensejahterakan masyarakat di Dusun Dayugo kedepannya. "Saya selalu berdoa tiap sholat, semoga usaha kelompok ini berhasil, bisa buat menyekolahkan anak-anak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement