Ahad 18 Nov 2018 09:17 WIB

Tim Dompet Dhuafa Siap Respons Bencana Banjir Bandang Sigi

Setidaknya 2.259 jiwa atau 551 kepala keluarga terdampak banjir bandang tersebut

Rep: Novita Intan/ Red: Hazliansyah
Warga menyelamatkan barang berharganya setelah bencana banjir bandang di Desa Sintuwu, Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (18/5). (Antara/Muhammad Adimaja)
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Warga menyelamatkan barang berharganya setelah bencana banjir bandang di Desa Sintuwu, Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (18/5). (Antara/Muhammad Adimaja)

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Dompet Dhuafa telah menerjunkan tim untuk membantu bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Setidaknya 2.259 jiwa atau 551 kepala keluarga terdampak banjir bandang tersebut.

Direktur Dakwah dan Layanan Tanggap Darurat Dompet Dhuafa Filantropi Ahmad Shonhaji mengatakan, Dompet Dhuafa sudah sebulan lebih berada di Sulawesi Tengah dalam recovery gempa dan tsunami yang menimpa wilayah tersebut.

"Saat ini tim aktivis kemanusiaan Dompet Dhuafa sigap merespons banjir bandang yang terjadi di Sigi. Selain melakukan evakuasi, tim akan membagikan bantuan bagi para pengungsi," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (18/11).

Tim Dompet Dhuafa terjun ke wilayah Sigi, dengan menembus perjalanan terjal. Hal ini akibat gempa yang terjadi sebelumnya, sehingga membuat akses yang dilalui sangat sulit.

 

Tim Dompet Dhuafa terjun dengan membawa bantuan baik berupa logistik hingga genset.

Banjir terjadi akibat hujan sehingga menghanyutkan potongan kayu terjadi penyumbatan di sungai akibatnya air meluap ke permukiman warga desa bangga Kecamatan Dolo selatan Kabupaten Sigi sejak pukul 20:00 WITA (Jumat kemarin 16/11).

"Pengungsian terpusat di bukit perkebunan warga yang terbagi di beberapa titik. Diperkirakan jumlah pengungsi sejumlah 300 KK serta saat ini yang sangat dibutuhkan oleh warga seperti terpal, selimut, makanan, air bersih dan obat-obatan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement