Jumat 09 Nov 2018 22:59 WIB

Mendayagunakan Wakaf Kolektif

Global Wakaf resmi meluncurkan Warung Wakaf.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Presiden Global Wakaf ACT, Imam Akbari
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Presiden Global Wakaf ACT, Imam Akbari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Global Wakaf resmi meluncurkan Warung Wakaf. Ini merupakan wujud nyata yang dapat ditunaikan, dikelola, dan dikembangkan secara kolektif.

Presiden Global Wakaf N Imam Akbari mengatakan wakaf sebagai filantropi tertinggi dalam Islam merupakan ibadah yang dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang usia, status ekonomi, dan status sosial.

“Oleh karena itu, di Global Wakaf, kami selalu mengajak sebanyak-banyaknya umat Muslim untuk berwakaf, baik itu wakaf lahan, saham, maupun uang. Yang mudah adalah dengan berwakaf uang. Sebab, masyarakat bisa berwakaf dengan jumlah nominal berapa pun,” terang Imam saat acara Peluncuran Warung Wakaf di JCC, Jumat (9/11).

Menurutnya, kemudahan berwakaf ini mampu menggerakkan banyak masyarakat untuk berwakaf uang. Dana wakaf yang terkumpul lantas dikelola secara optimal melalui serangkaian program wakaf produktif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Misalnya saja Warung Wakaf yang berbasis bisnis ritel dan Desa Wakaf, program yang bertujuan memandirikan desa dengan mendayagunakan dana wakaf untuk membangun infrastruktur dan memberdayakan ekonomi masyarakatnya.

“Di Desa Wakaf itu ada sejumlah aset wakaf seperti Lumbung Pangan Wakaf, Lumbung Ternak Wakaf, dan Sumur Wakaf. Jadi, semua terintegrasi untuk memberdayakan warganya,” jelas Imam.

Untuk itu, Global Wakaf terus berinovasi dalam praktik wakaf produktif, yang dapat diaplikasikan pada pemulihan pascabencana alam, krisis kemanusiaan, dan pembangunan ekonomi masyarakat.

“Sehingga pada akhirnya, wakaf menjadi solusi nyata bagi permasalahan umat saat ini,” pungkasnya.

Dalam jangka panjang, sebagian hasil pengelolaan Warung Wakaf bahkan bisa untuk perguliran program-program pemberdayaan ekonomi berbasis wakaf selanjutnya. Hal ini sesuai dengan tema yang diusung Warung Wakaf, yakni ‘Belanja Kita, Wakaf Kita’.

“Dana wakaf ini akan kita kelola secara optimal, sehingga hasilnya bisa disalurkan untuk mauquf alaih atau untuk pengembangan program wakaf lainnya,” imbuh Imam.

Saat ini, outlet-outlet Warung Wakaf sudah tersebar di beberapa kabupaten di Lombok. Sejalan dengan itu, Warung Wakaf juga akan hadir di wilayah yang terkena dampak bencana lainnya seperti Palu, sekaligus di sejumlah daerah lainnya seperti Jabodetabek dan Blora. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement