Senin 22 Oct 2018 20:50 WIB

BMH Perkuat Program Pemberdayaan Berbasis SDGs dan IZN

Zakat bukan sebatas menghimpun dan menyalurkan.

Direktur  Umum Baitul Maal Hidayatullah, Marwan Mujahidin.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Direktur Umum Baitul Maal Hidayatullah, Marwan Mujahidin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dalam agenda tahunannya senantiasa menghadirkan program-program yang dibutuhkan kaum Muslimin. Hal itu dirumuskan melalui forum bersama yang dilaksanakan secara nasional sekali dalam setahun yang disebut dengan Rakernas (Rapat Kerja Nasional).

"Hal ini harus kami lakukan mengingat zakat bukan sebatas menghimpun dan menyalurkan, tetapi bagaimana memiliki dampak perubahan secara nyata bagi mereka yang terkategori dalam penerima zakat. Mereka adalah  delapan asnaf yang disebutkan Alquran, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, budak, gharimin, sabilillah, dan ibnu sabil. Artinya, zakat mesti dikelola secara profesional dan akuntabel," terang Direktur Umum Laznas BMH Pusat, Marwan Mujahidin dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (22/10).

Ia menambahkan, zakat, belakangan ternyata memenuhi sayarat dalam mendorong terwujudnya pembangunan berkelanjutan. Sehingga,  tidak berlebihan jika Laznas seperti BMH juga dapat berkontribusi aktif dalam hal mendorong terwujudnya beragam program dari tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

"SDGs diharapkan dapat menanggulangi berbagai masalah global, termasuk menghapuskan kemiskinan dan kelaparan, memajukan kesehatan dan pendidikan, kemitraan untuk mencapai tujuan, dan lain sebagainya. Ini berarti, zakat dan Laznas, dalam hal ini BMH juga dapat berkontribusi aktif ikut serta mewujudkannya. Dengan kata lain, zakat adalah solusi bagi pembangunan umat Islam dan umat manusia," jelas Marwan.

Atas dasar itulah, musyawarah dalam wadah Rakernas, menjadi hal penting bagi BMH untuk memantapkan langkahnya ikut serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

"Mengingat Laznas BMH terlibat di dalam penggalangan, pengelolaan dan penyaluran zakat untuk mendukung pencapaian program SDGs, maka Rakernas BMH yang akan diselenggarakan di Surabaya pada tanggal 23-25 Oktober 2018 merupakan satu langkah penting yang mesti dihadirkan dan didukung bersama,” tuturnya.

Marwan menyebutkan, Rakernas BMH 2018 ini mengambil tema “Menguatkan Program Pemberdayaan Berbasis SDGs dan IZN (Indeks Zakat Nasional) Menuju BMH Unggul'.

"Untuk itu, kami memohon doa dan dukungan dari seluruh kaum Muslimin, elemen bangsa dan negara, agar kiranya, niatan mulia ini mendapatkan kemudahan dari Allah Ta'ala. Sehingga,  BMH sebagai Laznas dapat menjadi lebih baik, semakin unggul, dan  dapat semakin berkontribusi bagi pembangunana di Indonesia," tutup Marwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement