REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Divisi Humas, Sosialisasi, dan Literasi (husoli) BWI Atabik Luthfi menilai, setiap wakaf ini perlu dilihat dari perkembangan ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Karenanya, BWI bersama pihak terkait terus menyosialisasikan hukum wakaf tunai dan manfaatnya pada masyarakat.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan yakni program wakaf goes to campus, wakaf goes to community atau wakaf goes to society. Dengan demikian, ia berharap para tokoh agama di perdesaan lebih terbuka memandang hukum wakaf tunai.
Selain itu, kegiatan bersama mahasiswa diharapkan dapat memberi pencerahan dan pemahaman saat mereka melakukan kegiatan lapangan di perdesaan. Rencananya, BWI juga menawarkan sejumlah program pada kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) yang merupakan organisasi pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang perekonomian.
Baca: Wakaf Tunai Pelihara Wakaf tak Bergerak
Sebelumnya, BWI menyebut potensi wakaf tunai di Tanah Air mencapai Rp 180 triliun. Dari jumlah tersebut, BWI telah memanfaatkan dan merealisasikan sebanyak Rp 400 miliar. Wakaf tunai itu dimanfaatkan untuk membantu mahasiswa kurang mampu berwirausaha dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Program itu disebut Waini atau Wakaf Mahasiswa Indonesia. Tahun depan, BWI menargetkan mampu merealisasi wakaf tunai mencapai Rp 800 miliar
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimbingan Masyarakat, Kemenag M. Fuad Nasar mengatakan Indonesia memiliki potensi wakaf yang besar. Merujuk data penelitian Zainulbahar Noor, apabila 100 juta dari 204 juta Muslim Indonesia melaksanakan wakaf uang dengan rata-rata senilai Rp 100 ribu per bulan (atau rata-rata Rp 35 ribu per hari), maka total wakaf yang terkumpulkan dalam satu bulan sebesar Rp 10 triliun atau Rp 120 triliun per tahun.
Apabila hanya tercapai 50 persen saja, jumlah wakaf uang yang terkumpul dalam satu tahun sebesar Rp 60 triliun. Dia mengatakan berdasarkan data, sampai saat ini penghimpunan wakaf uang yang tercatat di BWI sebesar Rp 25 miliar. n Umi Nur Fadhilah
Ikuti Whatsapp Channel Republika
