Advertisement

DMI Bangun Masjid Darurat di Kamp Pengungsian di Pasigala

Ahad 14 Oct 2018 19:06 WIB

Red: Maman Sudiaman

Pembangunan masjid darurat memanfaatkan bantuan tenda dari Swiss dan Turki

REPUBLIKA.CO.ID, PALU — Kebutuhan akan sarana ibadah bagi para pengungsi korban gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang terjadi pada tanggal 28 september lalu di Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala), membuat Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersama Yayasan Kalla menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) membangun masjid darurat.

Masjid darurat yang dibangun di kamp pengungsian tersebut memanfaatkan tenda bantuan Swiss dan Turki.

Sejak Sabtu (13/10), DMI - PMI dan Yayasan Kalla mulai membangun masjid darurat yang ada di kamp pengungsian di Kabupaten Donggala, Perumnas Ballaroa, dan Petobo Atas. Dalam kerjasama ini, PMI yang membangun tendanya untuk dijadikan masjid, Yayasan Kalla menyediakan soundsystem atau pengeras suara sementara DMI mendatangkan teknisi yang pengalaman mengatur Akuistik Masjid.

Untuk tahap pertama ini, DMI mendapat bantuan 10 set paket soundsystem masjid dari Yayasan Kalla. Peralatan pengeras suara ini akan dipasang pada 10 lokasi masjid darurat yang telah disiapkan oleh PMI.

Sesuai arahan Ketua Umum DMI Pusat M. Jusuf Kalla agar tim Aquistik masjid DMI segera memasang peralatan pengeras suara untuk masjid darurat yang ada di kamp-kamp pengungsian. “Pak JK memerintahkan kami agar memberangkatkan tim dari DMI Pusat ke Sulteng,” seperti disampaikan Yadi Jentak selaku Kordinator Akuistik Masjid untuk Sulawesi Tengah.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA