Sabtu 13 Oct 2018 15:33 WIB

Baznas Fasilitasi Pelaku Usaha Mikro di Halal Festival

Lebih dari 30 produk pelaku usaha mikro dipamerkan oleh Baznas.

Baznas Microfinance memasilitasi sejumlah usaha mikro mengikuti Halal Festival di Yogyakarta, 11-14 Oktober 2018.
Foto: Dok Baznas Microfinance
Baznas Microfinance memasilitasi sejumlah usaha mikro mengikuti Halal Festival di Yogyakarta, 11-14 Oktober 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Di tengah-tengah kesibukan aksi tanggap bencana Palu-Donggala, Baznas  tetap memperkuat program-program pemberdayaan. Kali ini, Baznas, melalui Baznas Microfinance,  memasilitasi para pelaku usaha mikro untuk turut serta dalam Halal Festival yang dilangsungkan di Jogja Expo Convention (JEC), Yogyakarta, 11-14 Oktober 2018.

 

Kepala Divisi Pendayagunaan Baznas Microfinance, Randi Swandaru mengemukakan, lebih dari 30 produk pelaku usaha mikro dipamerkan oleh  Baznas, mulai dari kopi, siomay, snack, dan juga produk-produk industri kreatif. Tidak lupa, Baznas  juga menghadirkan angkringan dengan ragam menu minimalisnya.

“Bahkan Kopi yang dihadirkan Baznas merupakan kopi khusus hasil pemberdayaan di Tanah Toraja, dan dilengkapi dengan peralatan dalam meracik kopi,” kata  Randi Swandaru  dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (13/10).

 

photo
Lebih dari 30 produk pelaku usaha mikro binaan Baznas Microfinance dipamerkan di Halal Festival yang digelar di Yogyakarta, 11-14 Oktober 2018.

Ia menambahkan, berbagai produk  tersebut merupakan hasil karya pelaku usaha mikro yang telah menerima manfaat program pemberdayaan Baznas, terutama di wilayah Yogyakarta. “Dana zakat yang ditunaikan oleh ora muzaki Baznas  membantu mereka mulai dari permodalan, peningkatan kapasitas produksi hingga pengembangan akses pasar,” tuturnya.

Randi  menjelaskan, Baznas  membuat program pemberdayaan bagi para pelaku usaha mikro melaui Baznas  Microfinance. Ini adalah  lembaga pemberdayaan Baznas  yang berfokus pada permodalan dan layanan pengembangan usaha.

“Dana zakat maupun infaq digunakan untuk mengintervensi masalah yang dihadapi para pelaku usaha mikro, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang,” paparnya.

Sebagai catatan, sejak 2017 lebih dari 2.000 pelaku usaha mikro di wilayah Yogyakarta yang telah memperoleh pembiayaan dari Baznas. “Mereka tersebar di empat  kabupaten di Yogyakarta dan satu wilayah kota,” ungkap Randi Swandaru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement