Selasa 09 Oct 2018 19:04 WIB

Gempa Sulteng, Dompet Dhuafa Turunkan 37 Pesonel Respons

Sampai Senin tim evakuasi Dompet Dhuafa sudah membantu mengevakuasi 131 jenazah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Sekitar seratus orang personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan relawan Dompet Dhuafa membersihkan Pasar Inpres Manonda di Jalan Kacang Panjang, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Sabtu (6/10) sore. Saat pasar di bersihkan sebagian para pedagang sudah mulai berjualan, pembeli sudah mulai berdatangan.
Foto: Fuji E Permana / Republika
Sekitar seratus orang personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan relawan Dompet Dhuafa membersihkan Pasar Inpres Manonda di Jalan Kacang Panjang, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Sabtu (6/10) sore. Saat pasar di bersihkan sebagian para pedagang sudah mulai berjualan, pembeli sudah mulai berdatangan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter (SR) disertai tsunami menerjang Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi pada Jumat (28/9). Dompet Dhuafa langsung merespons dengan mengirim tim dan bantuan ke lokasi terdampak.

General Manager Divisi Program Dompet Dhuafa, Benny mengatakan, Dompet Dhuafa sampai Senin (8/10) sudah mengirim 37 personel respons, sembilan personel SAR, 17 relawan, empat dokter dan tiga perawat. Dompet Dhuafa juga menerjunkan satu ambulans, satu mobil jenazah dan satu mobil taktis.

"Kemudian Dompet Dhuafa menerjunkan satu mobil dapur keliling, empat mobil operasional, dua truk logistik dan tiga motor operasional," kata Benny kepada Republika, Selasa (9/10).

Ia menerangkan, sampai kemarin tim evakuasi Dompet Dhuafa sudah membantu mengevakuasi 131 jenazah korban gempa bumi, likuifaksi dan tsunami. Jenazah korban bencana tersebut dievakuasi dari lima titik lokasi.

Sementara, kebutuhan darurat yang dibutuhkan pengungsi di antaranya tenaga medis, obat-obatan, makanan bayi, anak dan dewasa. Pengungsi juga membutuhkan tenda atau terpal untuk membuat pengungsian.

"Selain itu pengungsi juga membutuhkan pakaian baru, air bersih dan air minum, alat penerangan, selimut beras dan kebutuhan bayi serta anak," ujarnya.

Berdasarkan catatan Dompet Dhuafa, ada sebanyak 66.926 rumah rusak dan 2.736 sekolah rusak. Tercatat sebanyak 1.763 jiwa meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala. Dilaporkan ada sekitar 62.359 jiwa mengungsi dan 265 jiwa hilang. Namun, kemungkinan besar masih banyak korban meninggal dunia yang belum ditemukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement