Kamis 04 Oct 2018 02:06 WIB

Baznas Akan Bangun 2000 Hunian Sementara di Palu

Hunian tersebut akan disebar di 10 titik terparah akibat gempa tsunami.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Tim BAZNAS membangun Emergency Center di Palu, Sulawesi Tengah untuk melayani korban gempa selama 24 jam tiap harinya. BAZNAS Emergency Center memberikan layanan medis, evakuasi dan assesment lanjutan.
Foto: dok. Baznas
Tim BAZNAS membangun Emergency Center di Palu, Sulawesi Tengah untuk melayani korban gempa selama 24 jam tiap harinya. BAZNAS Emergency Center memberikan layanan medis, evakuasi dan assesment lanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) akan membangun 2.000 hunian sementara (huntara) di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah. Nantinya hunian tersebut akan disebar di 10 titik terparah akibat gempa tsunami.

Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Nasir Tajang mengatakan pihaknya telah membangun beberapa fasilitas yang dibutuhkan warga seperti sanitasi air bersih, rumah sakit lapangan, dapur umur dan tempat ibadah.

“Masa tanggap darurat itu 14 hari, setelahnya di 10 titik kami akan siapkan Huntara karena kalau mereka sudah lebih dari setengah bulan tinggal di tenda, itu sudah tidak kondusif dan bisa menyebabkan merebaknya penyakit,” ujarnya di Gedung Baznas, Rabu (3/10).

Menurutnya, 10 titik terparah akibat gempa tsunami akan dibangun 100 Huntara. Terpenting, saat ini pihaknya tengah menyiapkan posko trauma untuk membantu warga recovery mental paska gempa tsunami.

“Kami targetkan setiap titik ada skitar 100 Huntara, sekarang tengah assessment. Kejadian ini tidak seperti di Lombok kita bisa dapatkan titik, karena kondisinya banyak jalan yang tidak bisa bisa masuk, butuh waktu,” ucapnya.

Ia menambahkan, Baznas saat ini telah menurunkan 19 timnya ke Palu untuk membantu penanganan para korban. Tim juga menyerahkan bantuan berupa makanan, selimut, perlengkapan bayi, tenda, dan terpal kepada para korban.

"Baznas mengirimkan tim ke Palu melalui berbagai jalur, dari Makassar ke Palu. Ada juga dari Parigimoutong ke Palu dan melalui jalur penerbangan. Diharapkan bantuan bisa sampai ke warga," katanya.

Nasir menyebut, bangunan milik Baznas yang berada di Palu diantaranya berupa dua rumah sakit lapangan, saat ini diberdayakan untuk menangani para korban gempa dan tsunami. “Kami juga menyiapkan pos penanganan trauma dan pasar darurat di Palu,” ucapnya.

Pada Jumat (28/9), sekitar pukul 14.00 WIB gempa mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Gempa tersebut berkekuatan magnitude 7,4 dengan kedalaman 10 kilometer. Akibat gempa itu, menyebabkan setidaknya 1.374 orang meninggal dunia dan 113 lainnya hilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement