Rabu 03 Oct 2018 14:34 WIB

Baznas Distribusikan Logistik ke Donggala

Tim medis Baznas melayani pengungsi yang telah mulai terserang penyakit.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Tim BAZNAS membangun Emergency Center di Palu, Sulawesi Tengah untuk melayani korban gempa selama 24 jam tiap harinya. BAZNAS Emergency Center memberikan layanan medis, evakuasi dan assesment lanjutan.
Foto: dok. Baznas
Tim BAZNAS membangun Emergency Center di Palu, Sulawesi Tengah untuk melayani korban gempa selama 24 jam tiap harinya. BAZNAS Emergency Center memberikan layanan medis, evakuasi dan assesment lanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Tim Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendistribusikan bantuan logistik kepada para pengungsi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Sejak Selasa (2/10) siang, Tim Baznas Pusat dan Baznas Sulawesi Tengah mengantar langsung bantuan antara lain air minum dan makanan instan ke Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, Kabupaten Donggala.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (3/10), tim Baznas juga mengantarkan bantuan ke tenda-tenda pengungsian di kawasan Tanantovea. Di tempat ini, tim medis Baznas melayani pengungsi yang telah mulai terserang penyakit.

Dengan tempat tinggal ala kadarnya, anak-anak dan lansia rentan terkena berbagai macam penyakit. Mengingat cuaca panas dan kontur tanah berpasir.

Sebagai daerah paling dekat dengan pusat gempa, Kabupaten Donggala mengalami kerusakan sangat parah. Namun bantuan belum banyak dapat menembus lokasi ini karena kondisi akses jalan dari Palu yang rusak akibat tsunami usai gempa Jumat (28/9) petang lalu.

Pada Rabu, Tim Baznas Tanggap Bencana juga melakukan evakuasi jenazah di Perumnas Balaroa yang kondisinya sangat memprihatinkan. Sebab masih banyak orang tertimbun di dalam reruntuhan rumah.

Posko Baznas didirikan di Provinsi Sulawesi Tengah di Jalan Bantilan No 23 Lere, Palu Barat untuk melayani korban gempa di Palu dan sekitarnya. Sementara untuk logistik, Baznas mempusatkan Kabupaten Poso yang berjarak tempuh lima jam dari Palu. Poso dipilih karena jaraknya paling dekat ke Palu di antara daerah sekitar yang tidak turut terdampak gempa dan tsunami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement