Senin 24 Sep 2018 16:36 WIB

ACT DIY dan Relawan MRI Mitigasi Gempa dan Kebakaran di SDIT

Perlu ada edukasi untuk mengurangi dampak risiko bencana.

Humanity Day digelar pada Sabtu (22/9) di SDIT Baitussalam Prambanan.
Foto: ACT
Humanity Day digelar pada Sabtu (22/9) di SDIT Baitussalam Prambanan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bencana memang tidak diharapkan kedatangannya. Namun, bencana dapat datang kapan saja tanpa pemberitahuan. Sangat penting untuk mengedukasi semua kalangan terkait cara mengurangi dampak risiko bencana atau sering disebut dengan Mitigasi Bencana.

 

Tim Disaster Emergency Response and Manajemen MRI- ACT DIY secara rutin melaksanakan program Humanity Day di sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi tentang mitigasi bencana. Kali ini Humanity Day digelar pada Sabtu (22/9) di SDIT Baitussalam Prambanan.

 

photo
Humanity Day digelar pada Sabtu (22/9) di SDIT Baitussalam Prambanan.

Acara yang melibatkan 16 Relawan MRI ini diikuti oleh sekitar 700 siswa, guru, dan security di sekolah tersebut. Antusias yang tinggi terpancar wajah seluruh peserta untuk mempelajari ilmu yang sangat bermanfaat ini. Disamping mitigasi bencana gempa dan kebakaran, diadakan pula dongeng kemanusiaan oleh Kak Aris dan pelatihan origami oleh Bunda Aning.

 

Kepala Sekolah SDIT Baitussalam Jawaludin sangat mengapresiasi kegiatan Humanity Day. "Ilmu yang diberikan dalam kegiatan Humanity Day ini sangat bermanfaat dan jarang sekali diberikan. Seluruh guru, murid, dan karyawan sangat antusias dan berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini," kata Jawaludin

 

Kharis Pradana selaku koordinator kegiatan berharap kegiatan Humanity Day ini dapat dilakukan rutin di sekolah-sekolah. Tujuannya untuk memberi bekal kepada anak-anak dan masyarakat tentang cara penanganan bencana serta melatih keberanian untuk mengambil tindakan ketika terjadi bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement