Senin 24 Sep 2018 07:45 WIB

Rumah Zakat Ajarkan Remaja Masjid Berbisnis Daring

Pelatihan ini membuat remaja masjid dapat memanfaatkan gadgetnya untuk hal bermanfaat

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Anak remaja dan gadget (ilustrasi)
Foto: pixabay
Anak remaja dan gadget (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Relawan Inspirasi Rumah Zakat bekali remaja masjid dengan pelatihan bisnis daring. Melalui pelatihan ini para remaja masjid dapat memanfaatkan gadgetnya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. "Terutama bagi mereka yang hobi nge-game, bisa memanfaatkan telepon pintarnya untuk hal yang lebih produktif," ungkap Relawan Inspirasi Rumah Zakat Kelurahan Dukuh, Dwi Pujiyanto, Senin (24/9).

Pelatihan  ini, jelasnya, menyasar remaja masjid RT 03 RW 09 Perumahan Griya Dukuh Asri. Dengan bekal kemampuan bisnis daring harapannya waktu para remaja masjid ini tidak akan terbuang sia-sia.

Dwi Pujiyanto juga mengungkapkan, saat ini hampir semua remaja di Indonesia telah akrab dengan gadget atau telepon pintar yang telah terhubung dengan internet. Hanya saja, umumnya para remaja, masih menggunakan gadget untuk sekadar bersosial media dan menghabiskan waktu untuk bermain game daring.

Oleh karena itu, Rumah Zakat  Indonesia menginisiasi untuk mengarahkan para remaja masjid menggunakan gadget yang dimilikinya untuk berbisnis daring, Ahad kemarin. “Kebanyakan para remaja sudah memiliki gadget yang canggih yang setiap saat terhubung dengan internet. Selama ini mereka hanya update status dan lebih banyak bermain game online," katanya.

Guna mengarahkan remaja ke hal-hal yang lebih bermanfaat, intervensi kepada remaja agar gadget dimanfaatkan untuk berjualan atau berbisnis daring pun ditawarkan. Inisiatif ini mendapatkan tanggapan positif dari para remaja masjid Perumahan Griya Dukuh Asri. Kebetulan para remaja masjid di RW 09 tersebut sudah memiliki akun sosial media seperti Facebook dan Instagram.

"Dengan akun tersebut mereka bisa menjadi marketing, hanya dengan sarana komunikasi yang ada dalam genggamannya," tandas Dwi Pujiyanto.

Salah seorang peserta pelatihan, Fikri Aufa (17) mengaku tertarik debgan ide kreatif dari Rumah Zakat tersebut. Ia berencana akan menambah jumlah pertemanan di akun sosial media yang sudah ia miliki. Ia juga ingin mengajak remaja lainnya yang belum bergabung dalam pertemuan itu. Karena ia yakin akan banyak remaja yang tertarik dengan ide gagasan tersebut untuk belajar bisnis daring.

“Selain bisa mendapatkan keuntungan, dengan kegiatan itu teman-teman juga tidak hanya menghabiskan waktunya untuk nge-game. Pasti teman-teman sangat tertarik dengan gagasan ini,” ungkapnya.

Sementara itu salah satu aspirasi yang berkembang dalam pelatihan ini adalah permasalahan modal untuk berbisnis daring. Karena untuk mengawali umumnya para remaja masjid ini belum memiliki akses permodalan.

Namun Dwi Pujiyanto menegaskan, para remaja yang memiliki kemauan dan ketekunan, Rumah Zakat siap memberikan bantuan permodalan. "Untuk kebutuhan modal awal nanti akan diberi oleh Rumah Zakat," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement