Ahad 23 Sep 2018 16:00 WIB

Rumah Infaq Resmikan Mushala Pertama di Lombok

Sesuai rencana, jumlah mushala yang akan dibangun Rumah Infaq sebanyak 100 unit.

Rep: Novita Intan/ Red: Maman Sudiaman
Shalat berjamaah di mushala. (Ilustrasi)
Foto: Republika
Shalat berjamaah di mushala. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Pascagempa Lombok, satu mushala mulai didirikan. Adalah Yayasan Rumah Infaq Indonesia yang menandai pembangunan di Lombok dengan meresmikan salah satu mushola terpadu dari 100 mushala yang direncanakan untuk didirikan.

Ketua Umum Rumah Infaq Indonesia, Yusman Dawolo mengatakan pihaknya akan membangun 100 mushala hingga tahun 2019. “Rumah Infaq ingin memudahkan masyarakat untuk melakukan ibadah. Jangan sampai mereka terus bersedih dan terlena,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Ahad (23/9).

Sebagai salah satu lembaga sosial, Rumah Infaq memfokuskan kegiatanya pada pembangunan sarana dan prasarana rumah ibadah. Hal ini sesuai program utama dari Yayasan menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan rumah ibadah.“Membangun Mushola sesuai dengan visi dan misi kami, makanya kami mengambil fokus dan mengambil peran di situ. Kita berbagai tugas dengan pemerintah ataupun lembaga sosial lainya,” ucapnya.

Sebelumnya, lanjut Yusman, Rumah Infaq pascabencana telah menerjunkan tim untuk memberikan dan menyalurkan bantuan dari yang berasal dari para donatur ataupun donasi yang masuk dari para masyarakat. “Setelah gempa terjadi langkah awal kami kepada masyarakat yaitu membangun 100 dapur bencana. Alhamdulillah target kami membangun dapur bencana ini telah hadir ditengah-tengah masyarakat, tuturnya.

Direktur Rumah Infaq, Syukur Sudani Hulu menambahkan kegiatan social yang dilakukan pascagempa telah banyak. Pada hari Raya Idul Adha kemarin disalurkan hewan kurban kepada para korban bencana. “Sebanyak 16 ekor kambing dan satu ekor sapi kami sebarkan khusus kepada korban. Kami bekerja sama dengan para tokoh masyarakat setempat agar penyaluran ini tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan, terangnya.

Selain itu pula, dalam menghilangkan trauma kepada masyarakat maka pada perayaan hari kemerdekaan kemarin maka dibuka lomba kepada para korban mulai dari orang dewasa hingga para anak-anak.“Kami gelar lomba makan mi agustusan. Tanggal 17 agustusan harus bisa bermakna kepada mereka walaupun dengan keadan bersedih," ungkap Syukur.

Aksi sosial lain yang telah dilakukan yaitu pembagian Sembako dan baju layak pakai. Sekaligus membuka posko kepedulian untuk Lombok untuk para donatur yang mau memberikan donasi.“Kami membuka posko kepedulian. Bagi masyarakat yang membutuhkan rumah ibadah maka akan siap untuk berkordinasi, “ ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement