Jumat 21 Sep 2018 19:14 WIB

Baznas Bedah Warung Dhuafa di Yogyakarta

Total ada 40 penerima manfaat bedah warung yang dimotori Baznas Kota Yogyakarta.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Peresmian bedah warung dari Baznas Kota Yogyakarta kepada salah satu penerima manfaat Warlinah (jilbab coklat) di Kecamatan Umbulharjo, Jumat (21/9).
Foto: Wahyu Suryana/Republika
Peresmian bedah warung dari Baznas Kota Yogyakarta kepada salah satu penerima manfaat Warlinah (jilbab coklat) di Kecamatan Umbulharjo, Jumat (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Baznas Kota Yogyakarta kembali melaksanakan Program Jogja Sejahtera. Kali ini, program bertajuk Pemberdayaan Ekonomi Produktif Bedah Warung dilakukan di salah satu warga dhuafa di Kota Yogyakarta.

Rona bahagia tampak terpancar dari wajah Marlinah yang duduk di depan warungnya di Jalan Miliran UH II/64, RT 07, RW, 03, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Marlinah, tengah menanti peresmian bedah warung miliknya.

Ekspresi itu terlihat bercampur aduk dengan sikap tegang Bu Mar, sapaan akrabnya, bahkan selama prosesi peresmian berlangsung. Tapi, semua itu tampak tergantikan rasa haru saat bedah warungnya diresmikan.

Bu Mar begitu lega, warung kecilnya berukuran 3x3 meter kini memiliki wajah baru. Bangunan semen berpintu kayu-kayu lapis itu setidaknya kini berwarna kuning cerah, dilengkapi warna hijau yang menjadi garis-garis hiasannya.

Walau tiga anaknya yang lulusan SMK sudah bekerja swasta, Mar merasa masih harus mencari tambahan. Apalagi, sang suami tak bisa lagi bekerja sebagai tukang, usai mengalami kecelakaan yang membuatnya harus beraktivitas di rumah.

Melalui warung kecilnya, Mar berharap bisa terus mencari nafkah untuk semua belahan jiwanya. Termasuk, agar ada tabungan mewujudkan rencana Mar yang ingin membuatkan usaha untuk anak-anaknya di masa depan. "Alhamdulillah, sangat senang, mudah-mudahan bisa buat (tambahan) buat anak-anak nanti," kata Mar kepada Republika, saat ditemui di dalam warungnya, Jumat (21/9) sore.

Wakil Ketua Bidang Pentasyarufan Baznas Kota Yogyakarta, Adi Suprapto menuturkan, bedah warung jadi salah satu program yang bersifat inisiatif dari Baznas Kota Yogyakarta. Total ada 40 penerima manfaat yang dibantu.

Untuk simbolisasi, dilakukan peresmian ke-12 penerima manfaat di Kecamatan Umbulharjo, dan satu penerima manfaat di Kecamatan Kota Baru. Program itu dijalankan dengan pengajuan proposal untuk direview dan disurvei.

Program ini diharap dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang masuk aznaf zakat, termasuk fakir miskin dan kaum dhuafa. Selain bedah warung, dilakukan pendampingan selama satu tahun dan diberikan bantuan modal. "Semoga mengurangi angka kemiskinan dan mustahik yang dibantu suatu saat dapat menjadi muzakki," ujar Adi.

Program kali ini dilaksanakan dengan menggandeng Lazis BPD DIY Syariah. Mewakili Pimpinan Cabang BPD DIY, Handoyo Wiratno menuturkan, dana yang digunakan program berasal dari infak dan sedekah pegawai BPD DIY.

Sumbangan itu memang telah diniatkan untuk disalurkan ke delapan asnaf zakat. Karenanya, ia berharap, program ini bisa mengembangkan perekonomian masyarakat, terutama bagi orang-orang yang memang membutuhkan. "Mudah-mudahan kegiatan ini dapat membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya di Umbulharjo ini," kata Handoyo.

Program bedah rumah sendiri sampai ke warung kecil Marlinah usai salah satu tetangganya, Ibu Tin, mendapatkan info program Baznas Kota Yogyakarta. Dari sana, pengajuan diajukan dan syarat-syarat mulai dilampirkan.

Pemenuhan syarat-syarat dibantu anak-anak dan tetangga Marlinah. Cerita itu jadi contoh bagaimana program ini bisa tersampaikan lewat kepedulian kita terhadap sesama, termasuk orang-orang membutuhkan di sekitar kita. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement