Jumat 21 Sep 2018 10:35 WIB

Zakat Menyejahterakan Masyarakat

Berzakat secara langsung hanya bersifat jangka pendek dan konsumtif.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Zakat Fitrah
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Ilustrasi Zakat Fitrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Didin Hafiduddin menyatakan potensi zakat di Indonesia sangat besar. Banyak peluang yang bisa diraih dari zakat-zakat yang dikumpulkan utamanya untuk kesejahteraan masyarakat.

"Potensi zakat ini menurut saya memang sebuah peluang sangat luar biasa kalau digali dengan sungguh-sungguh dan didistribusikan dengan baik oleh lembaga amil zakat yang bertanggungjawab," ujar Didin saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (20/9).

Ia berharap agar potensi zakat ini bisa terus digali. Tujuannya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, utamanya jika melihat kondisi saat ini yang kondisi ekonominya semakin terpuruk membuat semakin banyak orang yang membutuhkan.

Permasalahan yang dihadapi terkait zakat ini adalah banyaknya masyarakat yang berzakat langsung dan tidak melalui lembaga. Padahal zakat spontanitas seperti itu sifatnya hanya jangka pendek dan konsumtif.

Badan amil zakat pun diminta untuk lebih tampil maksimal. Zakat yang bisa digunakan untuk jangka panjang dan disalurkan melalui lembaga-lembaga amil zakat adalah salah satu cara untuk pembangunan jangka panjang.

"Masyarakat itu bukannya tidak berzakat, tapi banyak yang secara spontanitas berzakat karena melihat kondisi tetangga atau saudaranya yang kekurangan," katanya.

Didin pun menyarankan agar dibuat sebuah data yang menampilkan jika potensi zakat ini sudah tergali dengan baik. Namun, masyarakat ada yang berzakat lewat lembaga dan ada yang secara langsung.

"Zakat ini kan juga untuk jangka panjang. Masyarakat harus melihat ada keseimbangan antara yang mendesak arau langsung dan jangka panjang," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement