Sabtu 15 Sep 2018 19:28 WIB

Sekolah Alam Bogor Kirimkan 1.000 Paket Bantuan untuk Lombok

Paket bantuan berupa buku, seragam, tas, alat tulis, makanan hingga vitamin.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Gita Amanda
Anak-anak korban gempa beraktivitas di dalam tenda Sekolah Darurat di SDN 1 Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu (5/9).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Anak-anak korban gempa beraktivitas di dalam tenda Sekolah Darurat di SDN 1 Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya 1.000 paket bantuan sarana dan alat pendidikan dikirim ke Sembalun, Lombok Timur. Pengiriman bantuan ini dilakukan melalui armada truk Edu-Expedition for Lombok di SD Sekolah Alam Bogor, Jalan Pangeran As-shogiri, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor Jumat (14/9) kemarin. Pengiriman truk Edu-Expedition ini dilepas secara langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat dengan simbolis pengguntingan pita.

"Di truk ini isinya ada buku, seragam, tas, alat tulis, makanan, minuman, selimut, mainan, tenda, suplemen dan vitamin untuk para relawan yang Insyaallah akan sampai dalam tiga hari," ujar Direktur Sekolah Alam Bogor Okwan Himpuni dalam keterangan tertulis yang didapat Republika.co.id, Sabtu (15/9).

Okwan mengatakan pemberian bantuan sarana dan alat pendidik ini hanya salah satu dari tiga fase bantuan dari Sekolah Alam Bogor ke korban gempa Lombok. Tiga fase ini mulai dari fase tanggap darurat dengan waktu tiga bulan, fase pemulihan dengan perkiraan waktu enam bulan, dan fase development atau pembangunan yang dilakukan selama dua tahun.

"Bantuan ini sifatnya jangka panjang. Tiga hari pascagempa kami sudah mengirimkan guru relawan untuk trauma healing, lalu sudah juga mengirimkan bantuan melalui jalur udara dan ini bantuan ketiga melalui jalur darat dengan jumlah yang lebih banyak," lanjut Okwan.

Bantuan truk ini dikirim ke Sembalun, Lombok Timur yang terkena dampak cukup parah. Ditambah beberapa relawan lain ternyata sudah menarik diri sehingga di Sembalun tidak ada relawan bantuan.

Menurutnya, bantuan dari Sekolah Alam Bogor baru bisa dirasakan untuk 900 anak saja. Sementara di lokasi tersebut ada 5.000 anak yang terkena dampak gempa.

"Kami masih terus membuka donasi sampai saat ini dan terus mengirimkan guru relawan secara bergilir untuk membantu anak-anak dan orang tua yang masih trauma. Harapan kami upaya kebaikan ini akan mendatangkan kebaikan lainnya dan menyebar," lanjutnya.

Sementara itu Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengapresiasi kegiatan ini. Dirinya pun mengajak Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kepala Dinas Sosial dan Transmigrasi agar “virus” kebaikan ini bisa diikuti. Terjadinya bencana ini harus dimaknai untuk menumbuhkan sikap perilaku saling membantu dan sikap saling kasih sayang.

"Terima kasih untuk Sekolah Alam Bogor yang telah berkontribusi dan saya menginginkan kebaikan-kebaikan ini menyebar luas ke masyarakat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement