Ahad 02 Sep 2018 15:37 WIB

Anggota FOZ akan Bangun 7.500 Hunian Sementara di Lombok

Saat ini sedang dilakukan pemilihan jenis bahan bangunan dan lokasi pembangunannya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah warga terdampak gempa bumi duduk di teras rumah kayu di Dusun Tereng Tepus, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB, Jumat (17/8). Sebagian warga yang terdampak gempa dan bermukim di atas bukit di wilayah Lombok Utara hingga saat ini belum mendapatkan bantuan karena terkendala akses jalan untuk membawa logistik ke lokasi tersebut.
Foto: Antara
Sejumlah warga terdampak gempa bumi duduk di teras rumah kayu di Dusun Tereng Tepus, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB, Jumat (17/8). Sebagian warga yang terdampak gempa dan bermukim di atas bukit di wilayah Lombok Utara hingga saat ini belum mendapatkan bantuan karena terkendala akses jalan untuk membawa logistik ke lokasi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Zakat (FOZ) sudah melakukan pemetaan upaya pemulihan warga korban bencana gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini anggota-anggota FOZ tengah memulai proses pembangunan rumah hunian sementara untuk korban bencana gempa bumi di Lombok.

Sekretaris Jenderal FOZ, Nana Sudiana mengatakan, anggota-anggota FOZ akan membuat 7.500 rumah hunian sementara di tiga kabupaten yang ada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekarang sedang melakukan pemilihan jenis bahan bangunan dan pemilihan lokasi dibangunnya rumah hunian sementara. "Rumah hunian sementara didesain ramah gempa bumi dan bahan bakunya mudah untuk didapat," kata Nana kepada Republika.co.id, Ahad (2/9).

Ia menyampaikan, bahan untuk hunian sementara yang paling mudah ditemukan di Lombok adalah Glassfiber Reinforced Cement (GRC) dan besi kolom. Bahan baku untuk membangun hunian sementara tidak menggunakan bambu karena bambu cukup sulit didapat di wilayah pesisir Pulau Lombok.

Ia menerangkan, setelah masa pemulihan, anggota-anggota FOZ akan masuk ke tahap pengembangan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat korban bencana membutuhkan penghasilan untuk bangkit. Maka masyarakat akan diberi modal untuk usaha dan ibu-ibu diberi kegiatan yang produktif. "Masyarakat memiliki aktivitas sehingga dapat melupakan gempa dan kembali ke kehidupan normal, kalau tidak ada gempa susulan," ujarnya.

Anggota FOZ, Dompet Dhuafa sedang membangun hunian sementara di Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Rumah hunian sementara yang dibangun Dompet Dhuafa sudah melalui tahap uji coba untuk tingkat kenyamanan.

Dompet Dhuafa berharap masyarakat secepatnya dapat berkumpul dalam satu keluarga yang utuh di rumah hunian sementara. Sehingga mereka bisa segera menata kehidupannya ke depan. Masyarakat bisa menunggu masa pemulihan kondisi di hunian sementara yang dibangun Dompet Dhuafa. Sambil menunggu bantuan pemerintah sampai ke mereka.

“Dompet Dhuafa memiliki desain konstruksi untuk rumah ramah gempa, desain ini disiapkan untuk fase transisi respons ke recovery sambil menunggu rekonstruksi dari pemerintah," kata Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Rulyawan melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Sabtu (1/9).

Berdasarkan informasi yang diterima FOZ, akan ada bantuan dari pemerintah untuk warga terdampak bencana di Lombok. Warga yang rumahnya hancur akan mendapat bantuan sebesar Rp 50 juta dari pemerintah. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan Rp 25 juta dan warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan Rp 10 juta.

Bantuan pemerintah ini masih lama sampai ke tangan para korban bencana alama. Berdasarkan informasi dari Pemprov NTB, uang untuk membantu warga membangun rumah akan masuk APBD Provinsi NTB yang dianggarkan tahun 2019. "Jadi sebelum pemerintah memberikan dana untuk pembangunan rumah warga, anggota-anggota FOZ menyiapkan rumah hunian sementara," jelas Nana.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement