Rabu 29 Aug 2018 13:57 WIB

800 Mustahik Terima Rp 1,04 M dari PNS Kota Bandung

Sebanyak 800 mustahik itu terbagi ke dalam lima kategori program.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Zakat
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung menyalurkan dana zakat kepada para mustahik senilai Rp 1,04 miliar di Masjid Al Ukhuwah Kota Bandung, Rabu (29/8). Sebanyak 800 penerima zakat (mustahik) menerima zakat yang berasal dari pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Bandung.

Sebanyak 800 mustahik itu terbagi ke dalam lima kategori program, yaitu kategori Bandung Cerdas, Bandung Sehat, Bandung Peduli, Bandung Makmur, Bandung Taqwa. Tiap-tiap program diberi bantuan dengan nominal yang berbeda. Pada kategori Bandung Cerdas, ada lima jenis bantuan pendidikan di berbagai jenjang, mulai dari SD, SMP, SMA, dan S1 dengan total bantuan Rp 266 juta. Sebanyak 141 siswa kurang mampu menerima bantuan tersebut.

“Ada yang kita bayarkan tunggakan uang sekolahnya. Kita bayarkan langsung ke sekolah, tidak melalui siswanya,” kata Kepala Baznas Kota Bandung, Maman Abdurrahman seperti dalam siaran persnya.

Untuk kategori Bandung Sehat, Baznas juga memberikan bantuan kepada 10 warga miskin untuk pengobatan ke rumah sakit bagi warga miskin. Untuk kategori ini, Baznas menyalurkan total Rp 23,5 juta. Bantuan ini bisa digunakan untuk biaya pengobatan.

Pada kategori Bandung Makmur, Baznas memberikan bantuan modal kepada 212 mustahik. Setiap orang mendapatkan Rp 1 juta untuk bantuan usaha.

Sedangkan untuk  program Bandung Taqwa, Baznas memberikan santunan kepada 12 orang guru mengaji dan beberapa kegiatan perbaikan masjid. Jumlah dana zakat untuk kategori ini mencapai Rp 64 juta.

Selebihnya adalah bantuan untuk kategori Bandung Peduli, yakni memberikan bantuan kepada kategori mustahik lainnya, seperti gharimin (orang yang berhutang), bantuan perbaikan rumah tak layak huni (Rutilahu) bagi warga miskin, serta santunan untuk para Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan anggota Gorong-gorong Bersih (Gober) yang belum tersampaikan pada periode sebelumnya.

“Kita memberi bantuan pula kepada gharimin, mereka ini yang terlilit utang karena rentenir. Itu kita juga bantu sediikit-sedikit,” ujar Maman.

Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial yang turut hadir pada pembagian zakat itu mengapresiasi kinerja Baznas Kota Bandung. Oded menilai Baznas Kota Bandung telah mengelola dana zakat itu secara transparan dan akuntabel. Ia berharap Baznas dapat terus meningkatkan kinerja secara profesional.

“Semoga Baznas bisa mengelola dana zakat ini secara professional dan proporsional. Sehingga seluruh warga Kota Bandung yang membayarkan zakatnya bisa meningkatkan kepercayaannya ke Baznas,” ucap Oded.

Di sisi lain, Oded berpesan kepada para mustahik agar tetap berusaha memperbaiki kehidupannya. Dengan begitu, suatu saat para mustahik bisa keluar dari kesulitan dan bisa menjadi muzaki (pembayar zakat).

Dana zakat yang dibagikan itu sebagian besar berasal dari zakat profesi PNS Kota Bandung. Setiap bulannya, Baznas Kota Bandung menerima titipan zakat rata-rata Rp 1,6 miliar-dua miliar. Ia berharap ke depannya tidak hanya PNS Kota Bandung yang giat berzakat, tetapi juga para pengusaha muslim.

"Kalau para pengusaha juga sadar untuk membayarkan zakatnya, insya Allah kita bisa menyelesaikan kemiskinan di Kota Bandung,” kata Oded.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement