Kamis 16 Aug 2018 17:26 WIB

Idul Adha 2018, Baznas Targetkan 2.000 Hewan Kurban

Animo masyarakat untuk berkurban tahun ini terlihat lebih tinggi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Pengecekan hewan kurban  (ilustrasi)
Foto: Republika/Karta Raharda Ucu
Pengecekan hewan kurban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut Hari Raya Idul Adha 2018, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat menargetkan 2.000 hewan kurban untuk didistribusikan kepada masyarakat pedesaan, khususnya melalui program Kurban Berdayakan Desa. Hewan kurban dari umat Islam itu juga akan disebarkan ke lokasi bencana gempa Lombok.

"Sebenarnya target 2.000, tapi mungkin naik karena adanya bencana Lombok. Mudah-mudahan dengan adanya bencana ini masyarakat lebih banyak lagi yang ingin berkurban di sana," ujar Deputi Baznas, Arifin Purwakananta saat ditemui bekerjasama dengan OVO di Kantor Baznas, Wisma Sirca, Jakarta Pusat, Kamis (16/8).

Sementara ini, menurut dia, baru 200 kambing/sapi yang datang dari masyarakat untuk dijadikan hewan kurban. Namun, pada saat Idul Adha nanti diperkirakan akan mencapai kurang lebih 2.000 ekor kambing/sapi. "Jadi saat ini sudah 200 kambing atau sapi kita anggap tujuh kambing," ucapnya.

Baca: Baznas Sediakan Layanan Kurban di 212 Mart

Tahun ini, menurut Arifin, animo masyarakat memang lebih tinggi yang ingin berkurban lantaran adanya gempa Lombok berkekuatan 7,0 skala richter. Akibat gempa tersebut, 460 orang meninggal dunia. "Ternyata memang banyak yang ingin kurban disampaikan ke korban-korban di Lombok. Kami sudah merencanakan akan memotong 16 sapi di Lombok untuk menyalurkan kepedulian masyarakat Indonesia untuk korban Lombok," kata Arifin.

Arifin menambahkan, untuk membantu masyarakat Lombok yang terdampak gempa, Baznas juga telah membuat beberapa program. Di antaranya, membangun masjid darurat, sekolah darurat, dan rumah sakit darurat. "Setelah bencana Lombok yang kedua 7,0 skala richter, kami sudah membuat beberapa program, di antaranya adalah masjid darurat. Kami membangun sebuah masjid yang runtuh untuk bisa dipakai kembali untuk shalat sehari-hari dan shalat Jumat," jelas Arifin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement