Senin 06 Aug 2018 15:06 WIB

Baznas: Korban Gempa Butuh Makanan Siap Saji

Baznas mengalami kendala untuk berbelanja kebutuhan tersebut.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Gita Amanda
Baznas menurunkan tim dalam rangka program pengurangan risiko bencana secara psikologis pada anak usia SD di Lombok.
Foto: Dok Baznas
Baznas menurunkan tim dalam rangka program pengurangan risiko bencana secara psikologis pada anak usia SD di Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) masih melakukan evakuasi korban gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Anggota Baznas Tanggap Bencana di Lombok, Taofik mengatakan saat ini korban gempa membutuhkan makanan siap saji seperti biskuit, roti dan susu.

Pengungsi juga membutuhkan selimut dan alas tidur karena pengungsi berada di tempat yang kurang nyaman. Ia mengatakan Baznas mengalami kendala untuk berbelanja kebutuhan tersebut. Sebab, di wilayah Lombok Utara hampir semua aktivitas mati total termasuk pasar dan toko-toko tidak ada yang buka. Sehingga harus membeli di kota lain seperti Mataram.

Selain itu korban luka-luka tertimpa reruntuhan bangunan terus bertambah, Senin (6/8). "Korban luka karena tertimpa reruntuhan bangunan sekitar 200an lebih, masih terus bertambah karena evakuasi masih berlanjut," katanya saat dihubungi Republika.co.id dari Jakarta.

Taofik mengatakan korban luka ringan, luka berat, dan meninggal langsung dilarikan ke RSUD Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Tapi, akibat gempa kondisi rumah sakit porak poranda. Sehingga lanjut Taofik, pasien ditangani dan dirawat di lapangan di sekitar rumah sakit.

Ia menyebut jarak dari lokasi evakuasi ke rumah sakit cukup jauh. Apalagi, menurut Taofik, pengungsi-pengungsi masih berada di bukit-bukit sejak peringatan potensi tsunami akibat gempa kemarin, Ahad (5/8). "Mereka dibawa turun kembali ke tempat yang lebih aman serta korban yang luka mendapat pertolongan," tuturnya.

Taofik juga menambahkan kondisi jalan-jalan dan jembatan dari arah Lombok Timur banyak mengalami retakan. Serta terdapat beberapa pohon tumbang akibat gempa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement