Sabtu 04 Aug 2018 14:36 WIB

Dompet Dhuafa dan PDUI NTB Berikan Layanan Kesehatan

Posko kesegatan sementara meringankan kendala akses kesehatan pengungsi.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Warga berada di rumahnya yang rubuh akibat gempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7). Warga mendapat perawatan di tenda pengungsian pascagempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Warga berada di rumahnya yang rubuh akibat gempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7). Warga mendapat perawatan di tenda pengungsian pascagempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Dompet Dhuafa bersama Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Nusa Tenggara Barat (NTB) membangun posko kesehatan untuk membantu kinerja pusat kesehatan seperti puskesmas yang juga terkena dampak gempa. Para pasien lebih banyak dari para pengungsi setempat.

Menurut Ketua dari PDUI cabang Lombok Kurnia Akmal mengatakan, Dompet Dhuafa terjun ke lokasi bencana dengan kekuatan tim yang lengkap. Mulai dari respons cepat dan berbagai layanan, sedangkan PDUI secara spesifik memiliki kemampuan dan keahlian yang bisa memberikan pertolongan atau layanan medis atau kesehatan.

"Semenjak terdapat pelayanan medis sementara, para pengungsi dapat mengoptimalkan serta meringankan seluruh kendala akses kesehatan bagi mereka yang saat ini berada di posko pengungsian," ujarnya di Lombok Timur, NTB, Sabtu (4/8).

Dia melanjutkan, relawan medis yang diturunkan terdiri atas dua orang dokter utama dan beberapa dokter pendukung, seorang bidan dan empat orang paramedis utama. Ia melanjutkan, sudah 35 pasien yang diobati melalui posko kesehatan yang dibangun di berbagai titik pos pengungsian.

 

"Ada pula pasien anak-anak dan untuk sementara rata-rata sakit yang dialami pengungsi mulai dari gatal-gatal hingga batuk. Keluhan sakit tersebut tidak terlepas dari kurangnya akses air bersih bagi para pengungsi," lanjutnya.

Saat ini, dia katakan, air bersih menjadi kebutuhan utama meskipun bantuan dari pemerintah sudah turun. Namun bantuan terbatas, sementara masyarakat yang mengungsi sudah mencapai ribuan.

Sejak sore kemarin, aksi layanan sehat sudah terjun di di Dusun Lenggorong, Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. “Pascatanggap darurat pelayanan kesehatan tetap akan dilakukan untuk masa rahabilitasi atau recovery untuk rekonstruksi. Termasuk perawatan luka korban gempa dan gangguan kesehatan dampak pengungsian," kata Kurnia.

Kurnia berharap ke depannya tetap bisa bekerja sama untuk tahap rekonstruksi serta recovery sehingga terus membantu dan mendampingi korban gempa di wilayah Lombok sampai masyarakat menjadi pulih, mandiri dan produktif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement