Ahad 22 Jul 2018 09:18 WIB

BMH Jawa Tengah Gelar Pelatihan Ekonomi

Business Scale Up Bootcamp itu diikuti 21 pengusaha dari berbagai daerah di Jateng.

Salah satu pemaparan dalam rangka Business Scale Up Bootcamp yang diadakan oleh BMH Jawa Tengah.
Foto: Dok BMH
Salah satu pemaparan dalam rangka Business Scale Up Bootcamp yang diadakan oleh BMH Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Jawa Tengah mengadakan Business Scale Up Bootcamp. Kegiatan tersebut digelar di Terra Cassa Hotel, Bandungan, Kabupaten Semarang, 18-19  Juli 2018. Pelatihan ekonomi tersebut diikuti 21 pengusaha dari berbagai daerah dengan usaha yang juga beragam.

“Bootcamp ini merupakan awal mensolidkan jaringan pengusaha Hidayatullah, khususnya di Jawa Tengah. Semoga dengan langkah perdana ini akan lebih terarah dan lebih eksis dalam berjejaring,” kata General Manager BMH Perwakilan Jawa Tengah, Imam Muslim dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (21/7).

Hal senada diungkapkan Ketua Departemen Ekonomi Hidayatullah Jawa Tengah, Ustaz  Syaiful Anwar ME.  “Kehadiran kawan-kawan ditempat ini menjadi bukti bahwa perekonomian, khususnya di Jawa Tengah akan kita kuatkan. Sudah waktunya bidang ekonomi benar-benar memberikan kontribusi nyata ambil bagian dalam perjuangan menegakan peradaban Islam,” tutur founder BMT Amanah Kudus ini.

photo
Sejumlah pengusaha dari berbagai bidang mengikuti Business Scale Up Bootcamp yang diadakan oleh BMH Jawa Tengah.

Ke depan, kata Ketua Pengurus Wilayah Hidayatullah Jawa Tengah, Ustaz Ahmad Suwarno MPI, kegiatan-kegiatan upgrading, pelatihan, khususnya bidang ekonomi seperti ini harus sering diadakan. Hal itu penting  untuk membimbing, melatih dan memonitor perkembangan pengusaha-pengusaha, khususnya lingkup Hidayatullah Jawa Tengah untuk terus berbenah dan mengambil peran aktif dalam memperbaiki kondisi perekonomian umat dewasa ini.

Dalam kesempatan tersebut, trainer senior Trustco Nusantara,  Fuad Widyantoro dalam dua sesi pelatihannya lebih menekankan kepada para pengusaha untuk terus bersinergi dan berkolaborasi. “Kekuatan umat ini sangat besar. Olehnya itu, kita harus menyadarinya dan terus berusaha mempersatukan kekuatan ekonomi Indonesia. Sudah saatnya, umat yang mayoritas ini mengatur perekonomiannya sesuai dengan yang diharapkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, langkah mudah  dalam memperbesar pengaruh pengaturan dan kepemilikan perekonomian negeri ini, yakni saling ber-connecting, menjaga relasi dengan baik dan saling endors antarpengusaha. Tiga langkah sederhana ini akan berdampak besar dalam menggeser hegemoni perekonomian yang saat ini tidak berada ditangan kita umat Muslim sebagai konsumen terbesar,” paparnya.

Syaiful Anwar menyampaikan terima kasih kepada para sponsor kegiatan pelatihan ekonomi tersebut.  Mereka adalah KSPPS Amanah Kudus, Grosir Herbal Semarang, Alia Komunika, Sunah Aqiqoh, Inova Printer Center dan  Inova CCTV Kudus dan Nusa Property.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement