Kamis 19 Jul 2018 18:14 WIB

ACT Hadirkan Kapal Qurban

Kapal Qurban merupakan kapal yang dikhususkan untuk mengangkut sapi kurban.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Andi Nur Aminah
Kewan kurban (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kewan kurban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan distribusi daging kurban. Oleh karena itu, ACT pun melakukan terobosan dengan menghadirkan Kapal Qurban.

Branch Manager ACT Jawa Tengah Sri Suroto menerangkan, Kapal Qurban merupakan kapal yang dikhususkan untuk mengangkut sapi kurban. “Tahun ini merupakan pertama kalinya ACT menghadirkan Kapal Qurban,” ujar Suroto usai peluncuran program Indonesia Berqurban di Semarang, Kamis (19/7).

Dengan adanya Kapal Qurban ini, lanjutnya, maka ACT dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan volume distribusi. Demi melancarkan program Kapal Qurban ini, ACT pun menggandeng beberapa vendor penyedian kapal terbesar seperti PT Pelni dan PT Samudera Indonesia.

Rencananya, kapal itu akan mengangkut sapi dari peternak sapi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemudian, sapi itu akan didistribusikan di pulau lainnya. Namun ACT memprioritaskan pengiriman sapi di Papua mengingat minimnya dapi kurban di pulau tersebut.

Baca: Baznas Targetkan Sembelih 2.000 Hewan Kurban

Giyanto selaku Program Staff ACT Jawa Tengah menjelaskan, selain Kapal Qurban, ACT juga menggulirkan program Dapur Qurban. Dua program ini tidak hanya menjadi ikhtiar untuk memperluas jangkauan kurban, namun juga sebagai ikhtiar untuk mempererat persatuan bangsa.

Menurutnya, program Dapur Qurban akan menyasar wilayah pra-sejahtera di tujuh zona distribusi kurban di Jawa Tengah. Momen ini diwujudkan dengan santap bersama menu utama daging kurban yang dimasak dengan sajian khas kuliner daerah setempat.

Ia yakin, hal ini mampu membantu masyarakat betul-betul menikmati kebersamaan saat Idul Adha, termasuk yang mungkin hari itu tak memiliki bahan makanan lainnya kecuali daging kurban. “Nantinya momen kurban tahun ini akan dinikmati oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari mereka yang mampu, hingga mereka yang membutuhkan. Baik itu di dalam negeri, maupun luar negeri. Idul Adha itu mempersatukan umat. Jadi benar, Idul Adha adalah hari besar umat Islam, dengan segala kebersamaannya, bahkan lintas benua,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement