Jumat 15 Jun 2018 06:50 WIB

Wujud Kepedulian Telkomsel Bantu Pasien Dhuafa di RSP IZI

Telkomsel menyumbang operasional setiap bulannya.

Bantuan Majelis Taklim Telkomsel (MTT) kepada rumah singgah pasien IZI.
Foto: IZI
Bantuan Majelis Taklim Telkomsel (MTT) kepada rumah singgah pasien IZI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerja sama antara Majelis Taklim Telkomsel (MTT) dan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) telah berlangsung sejak April 2018. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara keduanya dalam mendukung program Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI yang berlokasi di Jalan Aren nomor 9, Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Wawan Budi Setiawan, Ketua Umum MTT, mengungkap alasan utama pihaknya mendukung Program RSP IZI sebagai bentuk penjagaan pada keberlangsungan kehidupan para Pasien Dhuafa. Sebagai bentuk kepedulian Majelis Taklim Telkomsel kepada RSP IZI adalah memberi bantuan operasional selama satu tahun terhitung sejak bulan April 2018 hingga April 2019 mendatang.

Setiap bulannya MTT turut memberi dukungan berupa dana sebesar Rp 30.000.000. Dana ini meliputi operasional bulanan, sewa rumah RSP, biaya listrik, internet, telepon dan operasional SDM.

Sementara, berdasarkan laporan penerima manfaat bulan Mei 2018, pasien dhuafa yang singgah di RSP IZI Slipi sebanyak 33 orang. Mereka terdiri atas 16 pasien dan 17 pendamping. Berdasarkan jenis kelamin, mereka terdiri atas 17 Laki-laki dan 16 perempuan yang kesemuanya didominasi oleh kalangan dewasa sebanyak 28 orang, diikuti 2 orang Remaja dan Anak serta 1 Balita. Mengenai latar belakang pendidikan, merupakan lulusan Sekolah Dasar sebanyak 17 orang, disusul 14 lulusan SMA, dan 2 yang belum sekolah.

 

Sebagai Rumah Singgah bertaraf nasional, hingga bulan Mei lalu IZI menampung pasien dari berbagai daerah di Indonesia di antaranya empat orang berasal dari Provinsi Banten, tiga warga Jawa Barat, dua orang masing-masing berasal dari Jawa Tengah dan Kalimantan Barat serta satu orang yang masing-masingnya berasal dari Bengkulu, Sumatera Barat, Aceh, Batam, Maluku dan Batam. Berdasar jenis pekerjaannya, mereka para Musahik mayoritas berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga (12 Orang), lima orang masing-masingnya sebagai petani dan tidak bekerja, empat wiraswasta, tiga karyawan swasta dan dua orang yang masing-masingnya sebagai pelajar maupun buruh.

Oleh karenanya, hadirnya RSP bagi Sutiroh (50) sebagai solusi bagi kaum dhuafa. Dirinya yang dulu pernah alami penyakit kanker rahim selama bertahun-tahun, kini kondisinya membaik berkat stimulus positif yang diberikan oleh para Petugas RSP. Selain pelayanan yang ramah, juga bagi Sutiroh para pasien diajak untuk selalu bersyukur melalui berbagai acara keislaman yang telah disuguhkan oleh RSP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement