Senin 04 Jun 2018 09:00 WIB

'Pengumpulan Sedekah dari RT Sudah Lama dan tak Ada Masalah'

Target sedekah untuk memotivasi warga.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Muhammad Hafil
zakat
zakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lurah Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Agus Gunawan mengatakan, pengumpulan sedekah yang ditargetkan sebesar Rp 1 juta dari setiap RT di wilayahnya sudah ada dari tahun sebelumnya. Bahkan, pada tahun 2017 terkumpul sedekah dari warga melebihi target yang dipatok tanpa ada masalah.

"Cilandak ini untuk tahun 2017 target sama (tahun 2018) Rp 138 juta, alhamdulillah bisa sampai Rp 205 juta. Banyak RT yang di atas Rp 1 juta juga banyak. Jadi, masalah edaran itu sebetulnya hal yang sudah biasa, di (lingkungan) RT juga enggak ada masalah," kata dia saat dihubungi, Ahad (3/6).

Agus mengatakan, edaran itu setiap tahun selalu ada. Target Rp 1 juta per RT adalah bagian dari cara memotivasi para ketua RT untuk menggerakkan masyarakat beramal dan bersedekah. Artinya, kata dia, tidak ada arahan atau paksaan bahwa target tersebut harus dipenuhi.

"Kalaupun enggak tercapai ya enggak masalah, enggak ada sanksi. Kan potensi di (RT) masing-masing itu kan beda-beda masyarakatnya," ujar dia.

Agus menegaskan, seruan gubernur tidak ada sangkut pautnya dengan nominal. Seruan itu, kata dia, hanya mengajak masyarakat untuk bersedekah. Besaran target Rp 1 juta adalah inisiatifnya dengan patokan tahun sebelumnya dan jumlah RT sebanyak 144 dengan penduduk 59.000 jiwa.

Uang hasil sedekah dari masyarakat tersebut akan dimasukkan ke rekening Badan Amin Zakat Infak dan Sedekah (BAZIS) DKI.

"Jadi, masyarakat sebenarnya antusias saja enggak ada masalah. Kan saya memberikan nominal itu untuk memotivasi RT, memberi semangat. Kalaupun di RT enggak mencapai ya enggak masalah," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan menyerahkan penghargaan tahunan untuk pengumpul zakat, infak, dan sedekah (ZIS) terbanyak se-Provinsi Jakarta versi BAZIS DKI. Dalam kesempatan itu, Kota Administrasi Jakarta Selatan mengumpulkan zakat terbanyak dibandingkan wilayah yang lain.

"Tadi waktu diumumkan maju satu-satu, saya juga warga Jakarta soalnya. Jadi, saya pingin tahu ternyata Jakarta Selatan paling banyak. Selamat ya Jakarta Selatan," kata Anies di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (31/5).

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, dana terkumpul di wilayahnya tahun lalu memang mencapai puluhan miliar. "Rp 32 miliar," kata dia singkat.

Penyerahan penghargaan dilakukan dalam acara tahunan Peduli Umat 1439 H/2018. Wali Kota Tri terpilih sebagai pembina pengumpul ZIS terbanyak 2017, diikuti Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, kemudian Kepulauan Seribu.

Ada tiga BAZIS kota yang juga mendapatkan penghargaan, yakni Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Untuk tingkat kecamatan, penghargaan diberikan kepada camat dan petugas operasional BAZIS di tiga kecamatan, yakni Cilandak, Setiabudi, dan Jagakarsa.

Tiga kelurahan pengumpul ZIS terbanyak didapat oleh Pondok Pinang, Kuningan Timur, dan Cilandak Barat. Ketiga kecamatan dan kelurahan itu masuk dalam wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Penghargaan juga diserahkan kepada BAZIS tingkat satuan kerja. Pengumpul terbanyak adalah Dinas Pelayanan Pajak, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans), serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Dalam momentum itu juga dilakukan penyerahan zakat oleh para muzaki dari kalangan pengusaha, pejabat, dan pribadi. Total dana yang terkumpul adalah Rp 4,2 miliar, terdiri atas ZIS pejabat Rp 1 miliar, ZIS perusahaan Rp 2,9 miliar dan ZIS pribadi Rp 326 juta. Jumlah ini melampaui pencapaian tahun lalu sebesar Rp 3,6 miliar.

Ketua BAZIS DKI Zahrul Wildan mengatakan, dengan pengumpulan ini, total zakat untuk tahun 2018 mencapai Rp 54 miliar. Ia optimistis BAZIS DKI mampu mengejar target Rp 300 miliar hingga akhir tahun.

"Sampai hari ini ada Rp 54 miliar, berarti, terakhir sebelum acara ini ada Rp 50 miliar pengumpulannya (tahun lalu) Rp 192 miliar, tapi kan belum akhir, ini masih akhir bulan Mei ini," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement