Kamis 03 May 2018 09:17 WIB

Baznas Berikan Beasiswa untuk 8 Kampus

Seleksi beasiswa di delapan kampus, diikuti 2.065 pendaftar.

Kampus IPB, salah satu penerima beasiswa pendidikan dari  Baznas.
Foto: Dok IPB
Kampus IPB, salah satu penerima beasiswa pendidikan dari Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka peringatan Hari Penddidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2018, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar sejumlah kegiatan. Salah satu di antaranya adalah  mengumumkan hasil seleksi ssiwa baru SCB, Sekolah Tahfizh  SCB dan penerima Beasiswa Cendekia Baznas  2018.

“Beasiswa diperuntukkan bagi mahasiswa mustahik di delapan  kampus dan di kampus  lain yang  berakreditasi minimal B,” kata Direktur Pendistribusian Baznas, Mohd Nasir Tajang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (2/5).

Dia memaparkan, pendaftaran calon penerima Beasiswa Cendekia Baznas  untuk kampus yang berakreditasi minimal B  ditutup Senin, 30 April 2018 lalu. Seleksi diikuti 26.594 pendaftar dengan kuota 400 penerima manfaat.

Seleksi beasiswa di delapan kampus, diikuti 2.065 pendaftar. Yakni, Universitas Indonesia (UI) 200 mahasiswa, Institut Teknologi Bandung (ITB) 48 mahasiswa, Institut Pertanian Bogor (IPB) 312 mahasiswa. Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta 181 mahasiswa, dan  Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya 54 mahasiswa.

 

Selanjutnya, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya 219 mahasiswa, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar 558 mahasiswa dan Universitas Andalas (Unand) Padang 493 mahasiswa.

“Proses seleksi dilakukan dengan bekerja sama dengan delapan  kampus tersebut dan diumumkan 2 Mei,” kata Nasir.

Untuk para calon siswa SCB, tambah dia, seleksi diikuti 231 peserta dengan kuota 64 orang yang terdiri atas 32 putra dan 32 putri.

“Kriteria lulus seleksi meliputi administrasi, akademik, psikotes, wawancara dan data faktual terkait kriteria yatim dan dhuafa atau asnaf fakir dan miskin,” ucap Nasir.

Bagi yang lolos seleksi, tutur dia, akan mendapatkan fasilitas pendidikan di SMP Cendekia Baznas. Selain biaya pendidikan ditanggung Baznas  selama tiga tahun, para siswa juga mendapatkan akomodasi asrama sehingga pulang hanya diperbolehkan sekali dalam setahun, yakni saat libur Hari Raya Idul Fitri.

Nasir menjelaskan, Sekolah Tahfizh Cendekia Baznas  diikuti 103 pendaftar. Kuota yang tersedia 50 siswa, yakni 45 putra dan 15 putri.

“Mereka dites tilawah Alquran, psikotes dan wawancara. Para pendaftar ini berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa tengah, NTB, Sumatera Utara, Jakarta, Banten, Sulawesi Selatan, Papua Barat,” ujar dia.

Nasir menyebutkan, kriteria santri Sekolah Tahfizh Baznas  adalah, putra dan putri alumni SMA, MA, SMK, pondok pesantren dan sederajat tahun 2016, 2017 dan 2018.

“Mereka harus lulus seleksi dan bersedia tinggal di asrama selama dua tahun program. Mereka mendapatkan fasilitas konsumsi, kesehatan, alat mandi, asrama,” kata dia.

Nasir menuturkan, total Beasiswa Cendekia Baznas  mencapai Rp 7,9 miliar dengan 628 penerima manfaat;  bantuan biaya pendidikan Rp 7,1 miliar dengan 11.720 penerima manfaat;  bantuan dana pembangunan Rp 2,1 miliar untuk 6.531 penerima manfaat langsung pada 47 lembaga.  “Evaluasi bantuan dilakukan dengan Social Return On Investment (SROI),” tuturnya.

Menurut Nasir, Baznas  juga mengalokasikan Rp 300 juta untuk program pelatihan kapasitas guru yang diikuti 227 guru untuk 12 kali pelatihan di berbagai daerah di Indonesia.

 

“Juga ada Rp 1,1 miliar untuk pelatihan guru yang diikuti 1.740 guru, di mana mereka mendapatkan bantuan kafalah 600 ribu rupiah per bulan,” kata dia seraya menyebutkan total penyaluran program pendidikan Baznas  tahun 2017 mencapai Rp 18,7 miliar untuk 21.181 penerima manfaat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement