Kamis 08 Feb 2018 15:53 WIB

Pengumpulan Zakat ASN di Solo Terus Meningkat

Kementerian Agama Kota Solo mendominasi jumlah ASN yang berzakat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Pegawai Negeri Sipil (ilustrasi)
Foto: Antara
Pegawai Negeri Sipil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO --- Pengumpulan zakat dan infak Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Solo meningkat tajam. Hal ini seiring bertambahnya jumlah ASN yang menyalurkan zakat dan infak melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Solo.

Saat ini terdapat sebanyak 500 ASN yang rutin mengeluarkan zakat serta infak setiap bulannya. Meski begitu, pegawai  yang bertugas dilingkungan Kementerian Agama Kota Solo mendominasi jumlah ASN yang berzakat dan infak melalui Baznas.

Total lima ratus, ASN yang zakat baru segitu. Ada 130 ASN ditambah daro Kemenag sekitar 370an, kata Wakil Ketua Bidang Perencanaan Laporan dan Keuangan Baznas Kota Solo, Endang Suryana pada Kamis (8/2).

Sementara itu, Baznas Kota Solo mencatat penghimpunan zakat dan infak di Kota Solo pada tahun lalu terus mengalami peningkatan. Pada Januari 2017 penghimpunan zakat dan infak hanya sebesar Rp 26,1 juta.

Angka tersebut terus melonjak seiring antusias ASN untuk menyalurkan zakat dan infaq melalui Baznas. Lonjakan penghimpunan zakat dan infaq naik tajam pada November 2017 sebesar Rp 102 juta. 

Selama periode 2017, total penghimpunan zakat dan infak ASN di Solo sudah mencapai Rp 741,3 juta. Dari total penghimpunan ZIS selama 2017, sebanyak Rp 383,2 juta murni dari penghimpunan zakat. Sedangkan Rp 358 juta berasal dari Infak.

"Mayoritas ASN baru bayar infak," katanya.

Dari total penghimpunan zakat tahun lalu, telah disalurkan total Rp 522 juta. Dimana Rp 391,2 juta merupakan penyaluran dana zakat, sedang Rp 130,8 juta merupakan penyaluran dana infaq.

Pada semester II 2017, penyaluran dana ZIS untuk Fakir Miskin sebesar Rp 124,5 juta. Fisabilillah Rp 135, 3 juta, Amil Rp 65,8 juta, Ekonomi Produktif Rp 39,6 juta, Kesehatan Rp 13,1 juta.

Selain itu ZIS juga disalurkan untuk Pendidikan Rp 8,5 juta, Ibnu Sabil Rp 3,7 juta, Ghorim Rp 1 juta, Muallaf Rp 409,3 ribu. Andrian Saputra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement