Kamis 01 Feb 2018 10:14 WIB

Relawan Laznas LMI Ke Camp Rohingya

Tercatat sekarang keempat kalinya tim Laznas LMI terjun langsung ke kamp pengungsi.

Presiden ketika Bapak Jokowi meninjau posko Indonesia Humanitarian Alliance (IHA) yang juga didalamnya terdapat Laznas LMI.
Foto: Dok. LMI
Presiden ketika Bapak Jokowi meninjau posko Indonesia Humanitarian Alliance (IHA) yang juga didalamnya terdapat Laznas LMI.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANGLADESH - Laznas LMI kirim relawan ke Camp Pungungsian Rohingya di Jamtoli Cox's Bazar Bangladesh. Tercatat sekarang keempat kalinya tim Laznas LMI terjun langsung ke kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. Pada perjalanan kemanusiaan sebelumnya, relawan mendistribusikan dana, sembako, selimut, obat-obatan dan sarana kebutuhan lain untuk warga Rohingya.

Dalam tahap ke empat ini, LMI memfokuskan penyaluran bantuan di bidang makanan, solarcell untuk penerangan, instalasi air bersih, dan pendidikan anak-anak.  "Ini adalah wujud komitmen LMI untuk terus berusaha sekuat tenaga melakukan program kemanusiaan peduli Rohingya," ujar Agung Heru Setiawan, Dirut Laznas LMI yang ikut terjun langsung ke lokasi pengungsian.

Bersamaan itu ada kunjungan Presiden RI Bapak Jokowi ke lokasi pengungsian warga Rohingya. Bapak Jokowi memberikan perhatian khusus simpati dan pedulinya masyarakat terhadap nasib warga Rohingya. Presiden Jokowi melakukan kunjungan pertamanya ke Kamp Jamtoli, Distrik Cox's Bazar, Bangladeshr pada Ahad. Turut dalam rombongan yang menyambut presiden adalah tim relawan dari Laznas LMI. Kali ini, yang berangkat langsung ke pengungsian adalah Direktur Utama Laznas LMI Agung Heru Setiawan dan Senior Manajer Pendayagunaan Guritno.

Direktur Utama Laznas LMI turut menyambut Presiden ketika Bapak Jokowi meninjau posko Indonesia Humanitarian Alliance (IHA) yang juga didalamnya terdapat Laznas LMI. Sementara itu, kunjungan presiden itu menjadi bukti kalau kontribusi IHA telah diakui secara nasional dan internasional. Sebagai anggota IHA, LMI akan terus mengoptimalisasikan kontribusi agar semakin produktif dan efektif menangani pengungsi.

 

Apalagi kondisi mereka begitu menyedihkan. Tua, muda, anak-anak hidup serba kekurangan. Terutama anak kecil yang menghadai situasi krisis tersebut. Dari hampir sejuta pengungsi, lebih dari 300 ribunya adalah anak yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Bahkan, sekitar 35 ribu anak mengalami gizi buruk dan butuh pertolongan. Karena itu, mari ulurkan tangan kita untuk membantu warga muslim Rohingya di Bangladesh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement