Senin 04 Dec 2017 16:17 WIB

Inilah Aksi Tim DMC DD di Pacitan

Rep: mg02/ Red: Hiru Muhammad
Tim DMC Dompet Dhuafa mengevakuasi puluhan jiwa warga Dusun Banyuanget, Pacitan.
Foto: Dok. Dompet Dhuafa
Tim DMC Dompet Dhuafa mengevakuasi puluhan jiwa warga Dusun Banyuanget, Pacitan.

REPUBLIKA.CO.ID PACITAN –- Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa (DD) bersinergi dengan Dompet Dhuafa cabang Jawa Timur dan warga setempat mengevakuasi sebanyak 50 jiwa dari 17 Kepala Keluarga (KK), warga Dusun Banyuanget, Pacitan, Jawa Timur.

Evakuasi dilakukan dengan menyeberangi arus Sungai Grindulu menggunakan perahu karet dan perlengkapan keselamatan lainnya, dari kebun, dusun Banyuanget yang terancam longsor. Para pengungsi yang terdiri dari kaum lansia, anak-anak maupun wanita dibawa petugas penyelamat ke Posko Pengungsian Dompet Dhuafa yang berada di Desa Kedungbendo, Kec. Arjosari, Jalan raya Pacitan-Ponorogo.

Salah satu dampak jembatan yang rusak menyebabkan akses jalur aktifitas warga kebun, RT 03/RW 04, Dusun Banyuanget terputus. Satu-satunya akses lain memiliki jarak tempuh sejauh 7 Km perjalanan kaki. Beberapa orang 'nekat' berjuang melewati jembatan tersebut demi mengambil distribusi makanan di Dapur Umum Dompet Dhuafa. 

Sanadi, selaku Koordinator Tim DMC Dompet Dhuafa respon Pacitan dalam keterangan tertulisnya Sabtu (2/12) mengatakan, pihaknya telah melengkapi Posko Pengungsiannya dengan dapur umum dan pos hangat. Beberapa kebutuhan wanita dan selimut juga masih tersedia serta mesin generator sebagai sumber energi listrik karena sebagian area ini masih dilakukan pemadaman listrik.

Pada Jumat siang (1/12), berdasarkan pantauan warga setempat, mereka minta agar segera dievakuasi lantaran area perbukitan tempat tinggal mereka terancam longsor. Bukit sebelah Kebun sudah longsor kemarin, mungkin hujan deras sehari lagi saja, daerah Kebun ikut tertimbun longsor. "Tanah bukit-nya sudah retak dan gembur, vertical sekali", ucap Ade Uki, salah satu relawan DMC Dompet Dhuafa. 

Ade sempat meninjau langsung pemukiman Kebun dan mengevakuasi warga, salah satunya seorang nenek lansia berusia 80 tahun yang sudah sulit untuk berjalan.

Intensitas hujan menurun dan genangan banjir sudah mulai surut. Warga mengungsi sudah mulai berkurang, mulai membenahi lingkungan dan kediaman masing-masing dari sisa lumpur dan kerusakan dampak banjir. "Suwun Gusti.. Banyak sekali rasa kemanusiaan dari keluarga Dompet Dhuafa ini, Allahuakbar," teriak Pak Dri, (70) salah seorang pengungsi yang berhasil di evakuasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement