Sabtu 16 Sep 2017 14:34 WIB

Dirut Lazismu Hadiri Singapore Summit Young Societal Leaders

Peserta Singapore Summit Young Societal Leaders 13-17 September berdialog dengan Mantan PM Goh Chok Tong.
Foto: lazismu
Peserta Singapore Summit Young Societal Leaders 13-17 September berdialog dengan Mantan PM Goh Chok Tong.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Direktur Utama Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Andar Nubowo menghadiri Singapore Summit Young Societal Leaders 13-17 September. YSL adalah program ekslusif bagi 20 pemimpin, CEO muda di bawah 40 tahun di Asia dan dunia.

"YSL mempertemukan kami untuk berdialog dengan Mantan PM Goh Chok Tong, Menteri Pendidikan Tinggi, Menteri Pendidikan Mr. Janil Puthuchery,  Direktur Utama Telco Singapura Ms. Chua Koong tentang kepemimpinan, ekonomi, persoalan kekinian dan masa depan," ujar Andar, Sabtu (16/9).

Lazismu dianggap sebagai lembaga zakat nasional konsisten dalam membangun masyarakat melalui proyek-proyek kemanusiaan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan isu Sustainable Development Goals lainnya seperti buruh migran, energi terbarukan.

Para peserta juga mengunjungi Singapore Silicon Valley One-North untuk bertemu dengan para start up Singapura dan dunia, ke penjara Singapura, dan pelayanan kesehatan bagi buruh migran asing.

Singapore Summit membahas persoalan politik dan ekonomi internasional dan kemajuan teknologi dan masa depan masyarakat dunia. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pembicara utama pada Singapore Summit dan membahas tentang tata ekonomi global dan ekonomi Indonesia.

"Keterlibatan saya mewakili Lazismu dalam forum dunia itu merupakan berkah. Ini sebuah pengakuan dunia bagi Lazismu. Hal ini makin memotivasi amil-amil Lazismu untuk meningkatkan profesionalisme, transparansi dan akuntabilitas dan juga kemampuan networking dan kolaborasi dengan mitra atau lembaga lain di nasional, regional dan global," ujar dia.

Selama ini, kata dia, spektrum aksi Lazismu sudah melampaui batas-batas negara. Untuk melakukan aksi kemanusiaan. Lazismu percaya bahwa kolaborasi global sejalan dengan nilai kemanusiaan yang perlu dijalin bersama, seperti di Nepal, Filipina dan Myanmar.

Dalam kasus Rohingya, Lazismu/Muhammadiyah Aid menggalang dana kemanusiaan #SaveRohingya #HopeForRohingya, yang hingga Sabtu 16 September pukul 12.00 berjumlah Rp 10,5 miliar. Dana tersebut untuk response emergency ratusan ribu pengungsi di Cox Bazar Bangladesh.

"Saya akan berangkat 22 September bersama Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) dan Kemlu RI. Dana itu juga untuk program berkelanjutan, yakni pembangunan pasar perdamaian di Maungdauw Rakhine State, dan juga sekolah serta rumah sakit. Program Myanmar ditetapkan berlangsung selama 2 tahun ke depan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement