Selasa 15 Aug 2017 14:04 WIB

Dompet Dhuafa Ajak Anak Marginal Keliling Museum

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Siswa-siswi dari MI Miftahussalam kota Bogor dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ciseeng kabupaten Bogor para Veteran RI, berfoto bersama pada acara Napak Tilas dan Tutur Veteran Dompet Dhuafa di Museum Perjuangan Bogor, Selasa (15/8).
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Siswa-siswi dari MI Miftahussalam kota Bogor dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ciseeng kabupaten Bogor para Veteran RI, berfoto bersama pada acara Napak Tilas dan Tutur Veteran Dompet Dhuafa di Museum Perjuangan Bogor, Selasa (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Beragam cara dilakukan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Republik Indonesia (RI). Salah satunya dengan mengunjungi Museum Perjuangan, sekaligus berbincang dengan para veteran selaku para pejuang kemerdekaan RI.

Misalnya saha yang dilakukan oleh puluhan siswa sekolah dasar dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahussalam, Kota Bogor dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PBKM) Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Acara yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa ini digelar sebagai salah satu upaya untuk membangkitkan nasionalisme pada anak.

"Kami ingin menumbuhkan semangat perjuangan, generasi muda saat ini kan sangat minim rasa nasionalisme ya. Selain itu, dalam Islam juga dikenal dengan Hubbul Wathan (cinta pada Tanah Air) adalah sebagian dari iman," kata Ketua Pelaksana Kegiatan Napak Tilas dan Tutur Veteran, Ahmad Fitroh, di Museum Perjuangan Bogor, Jalan Merdeka Nomor 54, Kota Bogor, Selasa (15/8).

Dia menjelaskan, sebelum berbincang dengan para veteran, puluhan siswa diajak bersih-bersih museum dan berkeliling mengenal barang-barang bersejarah yang ada di Museum Perjuangan. Dia mengatakan, siswa yang hadir saat ini tergolong siswa marjinal (dhuafa) yang belum mengenal museum.

Untuk itu dia berharap, siswa-siswi yang hadir bisa memiliki semangat juang. "Mengisi spiritual mereka dengan hal-hal yang sangat sederhana namun besar manfaatnya bagi anak," ujarnya.

Siswa kelas V MI Miftahussalam, Muhammad Muzaki, merasa senang bisa berkunjung ke Museum Perjuangan dan mendengar cerita para veteran tentang panjangnya perjuangan melawan penjajah."Enak kalau merdeka, bisa belajar dan bermain dengan bebas," kata Muzaki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement