Kamis 29 Jun 2017 12:51 WIB

Penerimaan Sedekah Baznas Saat Ramadhan Naik 45 Persen

Rep: FUJI EKA/ Red: Ilham Tirta
Direktur Koordinasi Pengumpulan, Komunikasi dan Informasi Zakat Nasional Arifin Purwakananta
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Direktur Koordinasi Pengumpulan, Komunikasi dan Informasi Zakat Nasional Arifin Purwakananta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerimaan sedekah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) selama bulan Ramadhan tahun ini naik signifikan. Hal ini menunjukan kepercayaan publik kepada Baznas semakin meningkat.

Direktur Baznas, Arifin Purwakananta mengatakan, penerimaan sedekah pada bulan Ramadhan naik 45 persen dari tahun lalu. Tahun ini Baznas menghimpun dana sebesar Rp 42,3 miliar selama Ramadhan. Saat Ramadhan tahun lalu Baznas menghimpun dana sebesar Rp 29,3 miliar.

"Kenaikan yang cukup besar ini didorong oleh peningkatan kinerja Baznas dalam kampanye berzakat melalui Baznas, penyediaan berbagai layanan serta inovasi dalam kemudahan berzakat," kata Arifin kepada Republika, kemarin.

Ia menerangkan, kenaikan kepercayaan publik yang cukup tinggi juga karena didorong oleh transparansi dan akuntabilitas Baznas. Selain itu, kampanye zakat yang sangat gencar, sertifikasi ISO dan predikat audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) juga cukup berdampak. Sehingga, kepercayaan publik kepada Baznas meningkat.

Menurut Arifin, kenaikan 45 persen yang dicapai selama Ramadhan tahun ini gambaran kenaikan kepercayaan publik kepada Baznas. "Buat kami hasil yang baik ini sangat menggembirakan sekaligus memberi tantangan untuk bekerja semakin baik dalam penyaluran zakat. Saya percaya kepercayaan publik akan terus meningkat ke Baznas," katanya.

Arifin menambahkan, secara nasional target ZIS oleh Baznas pusat, Baznas provinsi, kabupaten/kota dan LAZ sebesar Rp 2,5 triliun. Saat ini belum didapatkan data akhir. Namun, kecenderungan naik sudah dialami Baznas di berbagai provinsi, kabupaten/kota dan LAZ. "Rata-rata kenaikan penghimpunan zakat secara nasional berkisar antara 20 sampai 30 persen," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement