REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalan dakwah adalah jalan panjang yang penuh liku dan perjuangan. Dakwah bukan hanya ceramah umum atau khutbah di mimbar-mimbar terbuka. Bahkan dakwah meliputi program-program penyelamatan akidah di daerah pelosok terpencil, tertinggal bahkan terluar.
Bahkan dakwah meliputi upaya-upaya mendampingi umat Islam agar tidak terperosok dalam pemurtadan berkedok ekonomi atau beasiswa anak-anak sekolah. LMI sebagai Laznas yang mendapat amanah dari 30 ribu lebih donatur berusaha mengoptimalkan kepercayaan tersebut dengan mengembangkan dakwah dalam aplikasi yang lebih luas dan secara konkrit memperbaiki keadaan umat Islam.
Pada Senin, 20 maret 2017 kemarin bertempat di Perpustakaan Masjid Gede Kauman Yogyakarta Laznas LMI menyerahkan satu unit mobil untuk operasional dakwah kepada pengurus Mualaf Center Yogyakarta. Mobil operasional ini digunakan untuk menunjang aktivitas dakwah di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.
Terutama untuk membentengi ummat Islam di daerah terpencil dan terbelakang. "Dipilihnya MCI sebagai mitra dakwah, karena kiprah nya selama ini sangat baik dalam menjalankan misi dakwah di daerah rawan aqidah," kata Agung HS, Dirut Laznas LMI.
Selain menyerahkan bantuan mobil, juga diserahkan bantuan dana dari donatur untuk keperluan mualaf dan menunjang dakwah di Boyolali yang terletak di lereng gunung Merbabu. "Kami sampaikan semoga mobil ini manfaat dan berkah untuk dakwah kami, semoga Donatur Laznas LMI mendapatkan keberkahan dan amal ibadahnya diterima Allah SWT. Laznas LMI telah membuktikan kiprahnya dalam peran-peran dakwah di Indonesia," kata Ustaz Dasar Lubis, Ketua MCI Yogyakarta.
Esok harinya Tim MCI Yogyakarta mengajak Dirut Laznas LMI meninjau kawasan dakwah dengan memakai mobil dakwah tersebut untuk mengetahui realitas medan daerah rawan pendangkalan aqidah di desa-desa terpencil di daerah pegunungan Menoreh dan Merbabu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
