Kamis 16 Mar 2017 07:00 WIB

Masalah Keamanan Jadi Kendala Pengiriman Bantuan Pangan ke Somalia

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang perempuan Somalia, Rabu, 8 Maret 2017, menjaga kambingnya di wilayah gurun terpencil dekat Bandar Beyla, negara bagian Puntland, Somalia. Somalia menyatakan kekeringan sebagai bencana nasional.
Foto: AP Photo/Ben Curtis
Seorang perempuan Somalia, Rabu, 8 Maret 2017, menjaga kambingnya di wilayah gurun terpencil dekat Bandar Beyla, negara bagian Puntland, Somalia. Somalia menyatakan kekeringan sebagai bencana nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BAIDOA -- Pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Somalia terkendala gangguan keamanan. Senior Manager Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bambang Triyono mengatakan, dalam pengiriman bantuan pangan Aksi Cepat Tanggap (ACT) ke Somalia tak ada kendala berarti dalam hal transportasi. Kondisi geografis di Afrika juga kebanyakan hanya tanah datar yang panas bukan pegunungan yang sukar dijangkau.

"Namun memang kendala pengiriman bantuan pangan ke Somalia lebih kepada gangguan keamanan. Gangguam keamanan di Somalia masih menjadi PR utama bagi Pemerintah Somalia," kata Bambang di Baidoa, Somalia, Rabu, (15/3).

Saat ini di Somalia masih ada gangguan dari kelompok pemberontal Al Shabab. Maka, anggota ACT harus berhati-hati saat melaksanakan tugasnya di Somalia.

Sejauh ini, terang Bambang, Al Shabab memang tak melakukan penculikan. Namun kadang mereka melakukan serangan seperti serangan bom mobil.

"Orang asing di sini tak boleh jalan-jalan keluar sendirian. Mereka harus ditemani oleh warga asli Somalia, takutnya bisa menimbulkan potensi jadi sandera," ujarnya.

Dia berharap pemerintah Somalia semakin memperkuat keamanan sehingga bantuan kemanusiaan bisa didistribusikan dengan lebih mudah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement