Kamis 26 Jan 2017 16:35 WIB

Dompet Dhuafa Targetkan Peningkatan Penghimpunan Ziswaf pada 2017

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Ketua yayasan Dompet Dhuafa, Ismail Agus Said
Foto: ROL/Fakthar Khairon Lubis
Ketua yayasan Dompet Dhuafa, Ismail Agus Said

REPUBLIKA.CO.ID, ‎ JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa menyasar pertumbuhan penghimpunan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) pada 2017. Target dicanangkan guna mengoptimalkan dana filantropi Islam tersebut sebagai instrumen menyejahterakan umat.

Dompet Dhuafa juga akan terus mengembangkan model wakaf produktif pada 2017. Diharapkan, melalui pengelolaan wakaf yang produktif dapat semakin optimal menebar manfaat khususnya bagi kaum dhuafa.  

“Di samping sebagai salah satu aspek ajaran Islam yang berdimensi spiritual, wakaf juga merupakan poin penting mewujudkan kesejahteraaan ekonomi. Inilah dimensi sosial dari wakaf,” ujar Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ismail A Said, Kamis (26/1).

Tantangannya, kata Ismail, adalah bagaimana mempertahankan praktik wakaf serta mengembangkannya agar lebih bermanfaaat untuk masyarakat. Salah satunya dengan mengubah aset wakaf dari tidak produktif menjadi produktif.

Rumah Sakit AKA Medika Sribhawono di Kabupaten Lampung Timur, Lampung menjadi salah satu model wakaf produktif. Rumah sakit yang baru diresmikan pada Sabtu (21/1) lalu ini diharapkan, menjadi sarana pelayanan kesehatan mayarakat sekaligus menjadi alat pendorong kesejahteraan masyarakat sekitar. RS AKA Medika Sribhawono merupakan rumah sakit wakaf yang berorientasi peningkatan layanan kesehatan masyarakat kurang mampu untuk masyarakat di Lampung Timur dan sekitarnya.

"RS ini dikelola profesional oleh Dompet Dhuafa melalui dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf masyarakat agar memberi dampak bagi banyak orang," ujarnya.

Ismail juga mencontohkan model pengembangan wakaf produktif lainnya, yakni Perguruan Islam al-Syukro. Lembaga yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan, ini terdiri dari tiga jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, hingga SMP. Melalui lembaga tersebut, Dompet Dhuafa diharapkan dapat mencetak siswa berkualitas dengan pengelolaan manajemen yang andal, mandiri finansial, dan mampu mengembangkan fasilitas pendidikan yang telah ada.

Selain Perguruan Islam al-Syukro, model pengembangan wakaf produktif Dompet Dhuafa lainnya antara lain beberapa rumah toko (ruko) dan food court di Bekasi, kontrakan di wilayah Ciledug, Tangerang, serta pusat pertemuan dan pelatihan di Gedung Wardah, Karawaci, Tangerang.

Seluruh bisnis sosial tersebut dikelola Dompet Dhuafa sebagaimana usaha pada umumnya. Upaya ini berorientasi pada pengelolaan yang efektif dan efisien, serta mampu menghasilkan surplus seoptimal mungkin. “Dengan begitu, ikhtiar membangun umat, mengangkat harkat dan martabat kaum dhuafa menjadi lebih maksimal lantaran transparan dan akuntabel selain ditopang sumber pendanaan yang terus berkembang, melalui wakaf produktif termasuk penguatan di bidang pendidikan,” kata Ismail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement