Senin 12 Dec 2016 11:19 WIB

Baznas Dirikan Hunian Sementara Khusus Bayi di Pidie Jaya

Rep: Muhyiddin/ Red: Dwi Murdaningsih
Hunian rumah sementara dari Baznas.
Foto: republika/muhyiddin
Hunian rumah sementara dari Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Gempa dengan kekuatan 6.5 SR yang menguncang kabupaten Pidie Jaya pada Rabu (7/12) Pukul 05.03 Wib berdampak ke Desa Lhok Pu'uk, Kecamatan Pante Raya, Kabupaten Pidie Jaya. Tidak hanya itu, ibu-ibu yang memiliki bayi pun banyak yang menginap di tenda-tenda, sehingga bayi mereka terganggu. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendirikan rumah Hunian Sementara (Huntara) yang diprioritaskan untuk para bayi tersebut.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, tampak seorang nenek sedang menggendong cucunya yang baru berusia empat bulan. Ia berdiri di salah satu depan pintu Huntara tersebut. Nenek tersebut, Aminah (63) kini sudah tidak khawatir lagi terhadap kesehatan cucunya tersebut. "Awal-awal kami ditenda, tapi sudah dua hari di sini (Huntara)," ujar dia tampak gembira.

Huntara tersebut memiliki panjang sekitar 20 meter dan terdiri dari empat pintu masuk. Koordinator Posko Pengungsian Baznas, Taufiq Hidayat mengatakan, warga yang menginap di Huntara tersebut sudah diseleksi dirinya bersama kepala desa untuk dikhususkan kepada ibu yang memiliki bayi.

"Kemarin mereka ada di tenda-tenda itu, tapi sekarang mereka sudah agak nyaman di sini (Huntara)," ucap Taufiq saat berbincang dengan Republika.co.id di lokasi.

Baznas berencana akan membangun tiga Huntara untuk warga Desa Lhok Pu'uk. Namun, kata dia, untuk saat ini yang sudah dibangun baru ada dua. "Kita tinggal buat satu lagi, kita di sini juga akan membuatkan mushalla," kata Taufiq.

Akibat gempa, di Desa tersebut ada sekitat 44 unit bangunan rumah yang rusak berat dan rusak sedang ada 22 rumah. Kemudian, dua masjid dan satu mushalla juga rusak, serta sebuah gedung serba guna.

Sekitar 133 KK kini tinggal di pengungsian tersebut dengan rincian 228 laki-laki dan 209 perempuan. Sementara, untuk balita ada sekitar 58, lansia 25, dan ibu hamil 4 jiwa. "Sumber penghidupan mereka sebagian besar adalah petani kecil, berkebun dan buruh tani," kata Taufiq.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement