Jumat 30 Oct 2015 23:09 WIB

Saatnya Aset Wakaf Jadi Produktif

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Wakaf
Foto: imronbiz.blogspot.com
Wakaf

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sudah saatnya aset wakaf kini dimanfaakan secara produktif. Selain positif bagi masyarakat berpenghasilan rendah, pengembangan pengelolaan zakat juga akan ikut menarik pertumbuhan keuangan syariah dan sektor riil berbasis syariah.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, kesejahteraan masyarakat adalah tujuan bersama. Di sisi lain, disparitas pendapatan jadi isu krusial.

Hasil sebuh studi menunjukkan beda pendapatan masyarakat makin lebar. Program pengetasan kemiskinan sudah digelar oleh semua pihak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dari keuangan komersial hingga dana sosial yang kelola lembaga kemanusiaan.

Masyarakat berpenghasilan rendah tidak dapat memenuhi risiko dari jasa keuangan komersial. Di sisi lain pemerintah juga punya keterbatasan. Wakaf adalah raksasa tidur yang mampu mendorong pergerakan ekonomi jika diarahkan pada kegiatan produktif sepertu infrastruktur multifungsi.

Wakaf, kata Mirza, jadi instrumen penting di masa Turki Usmani dalam pendidikan,ibadah dan layanan umum. Banyak fasilitas umum yang dibangun menggunakan aset wakaf, Universitas Al Azhar di Kairo contohnya.

Aset wakaf nasional terbilang besar. Data Badan Wakaf Indonesia (BWI) menunjukkan, saat ini ada sekitar 400 miliar meter persegi tanah wakaf.  Pengelola wakaf (nazir) harus mengelola aset sesuai amanat wakif. Aset ini memberi peluang keuangan Islam untuk berperan mengentaskan kemiskinan.

''Tapi masih banyak yang menafsirkan wakaf secara konservatif dan tradisional. Padahal, ulama sudah mengembangkan wakaf lebih produktif sehingga wakaf tak cuma aset fisik tapi lebih produktif dan meningkatkan kesejahteraan umat,'' ungkap Mirza.

Kehadiran BWI diharapkan bisa membuat fungsi dan peran wakaf meningkat signifikan. Untuk itu dibutuhkan pengembangan inovatif agar peran wakaf terhadap pembangunan bisa lebih besar. ''Dapat dibayangkan, pengembangan wakaf secara sistematis bisa beri efek bola salju termasuk untuk masyarkat berpenghasilan rendah,'' kata Mirza.

Komunikasi dan kerjasama antar lembaga jadi penting. Sebab keberhasilan pengelolaan wakaf tidak hanya untuk sektor keuangan, tapi juga sektor riil berbasis syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement