Ahad 18 Oct 2015 12:35 WIB

Dompet Dhuafa Sumsel Distribusikan Air Ke 700 KK Desa Sedang

bantuan air dompet dhuafa buat masyarakat desa sedang, banyuasin, sumatera selatan
Foto: dok. dompet dhuafa
bantuan air dompet dhuafa buat masyarakat desa sedang, banyuasin, sumatera selatan

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sudah hampir tiga bulan asap mengepung wilayah Sumametara Selatan dan sekitarnya.

Dompet Dhuafa bergerak menuju Desa Sedang, Kecamatan Suak Tampeh, Banyuasin dengan Aksi Layanan Sehat berupa pembagian masker, pengobatan gratis, chek up warga Desa Sedang dengan total 100 warga untuk chek up kesehatan.

Selain di Desa Sedang, Dompet Dhuafa Sumsel juga menyasar sekolah-sekolah dengan tertuju SMPN 2 Suak Tampeh, sekitar 200 siswa mendapatkan pengobatan gratis, masker, dan edukasi tentang bahaya asap.

Menurut Drs Sarnila MM, Kepala SMPN 2 Suak Tampeh, baru kali ini ada bantuan baik berupa pembagian masker, pengobatan gratis, edukasi asap dan chek up gratis.

 

"Semoga adanya bantuan dari Dompet Dhuafa meringankan beban terutama kesehatan para siswa di SMPN 2 Suak Tampeh,'' ungkap Sarnila penuh syukur.

Menurut dia, saat ini sekolah tidak efektif sebab Asap yang pekat pada pagi pukul 00.06-00.08 serta pukul 16.00. ''Maka itu jadwal masuk sekolah pukul 08.00 hingga 12.00," ujar Sarnila. Menurut dr Ardi saat chek up ada puluhan siswa yang mempunyai gejala seperti sesak napas, batuk, dan pusing.

"Sampai saat ini Dompet Dhuafa Sumsel menyebarkan 30.000 Masker di seluruh Sumsel," ujar Defri, pimpinan cabang Dompet Dhuafa Summatera Selatan.

Asap juga telah mengganggu aktivitas Eno (9), Eri (8), dan Arista (10) untuk bermain bola. Sore, biasanya mereka bermain bola, saat ini karena asap, mereka hanya melakukan aktivitas di dalam rumah. Begitupun warga lebih banyak kegiatan di dalam rumah jika sudah sore.

Selain Asap permasalahan lain adalah kekeringan dan debu jalan, hal ini diungkapkan Bakri kepala Desa Sedang.

"Sudah hampir tiga bulan Desa Sedang kekeringan, warga berjalan kaki selama 30 menit untuk mendapatkan mata air itupun tak layak untuk minum, kalaupun untuk minum harus membeli senilai 15.000 per dirigen," ujarnya.

60 Km jarak Desa Sedang dari Kota Palembang dengan waktu tempuh sekiat dua Jam, dan masuk Desa jalan yang berdebu. Kekeringan, Asap dan Debu sudah berbulan-bulan dirasakan warga Desa Sedang dengan populasi 700 kk.

Warga yang mayoritas buruh karet ini, berharap kehidupan lebih baik dan asap segera berkurang. "Adanya Dompet Dhuafa sangat meringankan beban yang dirasakan warga saat ini," ungkap Jubaedah (50).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement