Selasa 19 May 2015 10:37 WIB
Muslim Rohingya

BSMI: Kondisi Kesehatan Pengungsi Rohingya Sangat Lemah

Tim BSMI memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya di Aceh.
Foto: BSMI
Tim BSMI memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya di Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali menyalurkan bantuan untuk Rohingya, baru-baru ini, Kamis (15/5) dan Ahad (17/5). Bantuan ini diberikan sebagai respon atas kondisi pengungsi Rohingya yang memperihatinkan di Aceh.

Bantuan kemnusiaan yang diberikan berupa pelayanan medis, makanan, susu, pembalut wanita dan busana layak pakai bagi mereka mendarat di Aceh Utara dan Langsa. Diharapkan dengan bantuan tersebut, mampu mengurangi penderitaan para pengungsi Rohingya yang selama dua hingga tiga bulan terombang ambing di laut Andaman dan Selat Malaka.

Menurut salah satu keterangan dari pengungsi Rohingya yang dihimpun oleh relawan BSMI, sebelumya mereka ke Bangladesh untuk mendapatkan suaka politik pasca konflik horisontal di Rakhine. Disebabkan tidak adanya kejelasan tinggal di Bangladesh, sejumlah pengungsi Rohingnya menaiki kapal laut bersama para pencari kerja asal Bangladeh dengan tujuan Malaysia. Ketika tiba di daratan Thailand, mereka tidak mendapat sambutan baik dari pemerintah setempat, sehingga harus melanjutkan perjalanan laut ke Malaysia yang akhirnya sang nakhoda meninggalkan kapal.

Humas BSMI Pardian Sulaiman mengatakan sebanyak 256 pengungsi Rohingya dan 421 warga Bangladesh diselamatkan oleh nelayan Aceh Jumat (15/5). Kini mereka ditempatkan di gudang Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa. Sedangkan 600 pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang terdampar di Lhoksukon, Ahad (10/5), kini menempati lokasi pengungsian di Tempat Pelelangan Ikan Kuala Cangkoy, Kecamatan Lapang, Aceh Utara.

Sedangkan 98 pengungsi Rohinya juga ditemukan di Langkat, Sumatera Utara dan akan dipindahkan ke Medan untuk pencatatan imigrasi. Diperkirakan gelombang pengungsi masih akan berdatangan karena ada ribuan pengungsi yang masih berada di laut.

Saat memberikan pemeriksaan kesehatan oleh relawan medis BSMI Propinsi Sumatera Utara, kondisi para pengungsi pengungsi di Aceh Utara dan Langsa sebagian besar banyak mengalami diare, dehidrasi, kekurangan nutrisi dan gangguan pencernaan lainnya. Akibat kondisi mereka di laut (2-3 bulan) dengan makanan yang sangat terbatas sehingga membuat kondisi kesehatan dan stamina para pengungsi sangat lemah, khususnya anak-anak dan perempuan.

Sebanyak 13 orang sudah dirawat di RSUD Cut Mutia Aceh Utara dan 40 orang di RSUD Langsa untuk mendapatkan penanganan medis lebih lengkap. Untuk saat ini sangat dibutuhkan adalah perlengkapan alas kaki (sandal), oral hygine, private hygine, obat-obatan khususnya untuk diare, dyspepsia dan elektrolit.

"BSMI mengajak para dermawan untuk mengurkan uluran tangan membantu saudara-saudara kita, pengungsi Rohingya, yang kini mengungsi sementara di Aceh. Bantuan dan dukungan moril kepada mereka merupakan sebuah bentuk belas kasih sayang kepada sesama," kata Pardian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement