Rabu 04 Mar 2015 11:15 WIB

Indonesia Gemilang Bantu Mandirikan 39 Desa

Salah satu aktivitas Indonesia Gemilang.
Foto: YPI Al-Azhar
Salah satu aktivitas Indonesia Gemilang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Selama dua tahun, program pembinaan Indonesia Gemilang asuhan Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar telah membantu mewujudkan pembangunan di 39 desa. Indonesia Gemilang, diluncurkan (2/3) oleh M Jusuf Kalla yang ketika itu mendapatkan amanah sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia. Saat itu, Indonesia Gemilang memulai pembinaan dari 10 desa.

Media Relations - Al-Azhar Peduli Ummat Yeny Herliana mengatakan pembinaan tersebut kini terus tersebar di 11 propinsi yaitu Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan dan Riau. Ditargetkan untuk setiap kabupaten APU memiliki 2 desa gemilang binaan sebagai protofolio dan percontohan untuk wilayah lainnya.

Menurut dia, Indonesia Gemilang merupakan paradigma baru program pemberdayaan masyarakat pedesaan secara komprehensif, terintegrasi, terukur dan berkelanjutan. "Target capaian program Indonesia Gemilang adalah meningkatkan taraf kesehatan keluarga untuk memperpanjang usia harapan hidup," ujar dia, Selasa (3/3), saat milad kedua Indonesia Gemilang.

Selain itu, Indonesia Gemilang bertujuan menurunkan angka belanja dam meningkatkan produktivitas keluarga sebagai upaya meningkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan pengetahuan dan keahlian masyarakat pedesaan berbasis kearifan lokal, meningkatkan pengetahuan agama dan hidup beragama serta ,membangun kemandirian perekonomian masyarakat pedesaan.

Pendampingan masyarakat dilakukan dengan pendekatan masyarakat desa hingga pengembangan kawasan desa terpadu. Dalam pembinaan ini, kata dia, yayasan mengoptimalkan peran DASAMAS (Dai Sahabat Masyarakat). Menurut dia, dai merupakan ujung tombak dari program Indonesia Gemilang karena Dasamaslah yg berada langsung di desa-desa gemilang untuk memberdayakan nilai lokal dan potensi sumber daya alam.

Indonesia Gemilang memanfaatkan 'Saung Ilmu' sebagai pusat interaksi masyarakat, perencanaan program-program pembangunan desa, dan sentra pendidikan, pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Saung Ilmu juga memiliki peran yang sangat penting sebagai wadah terintegrasinya program sehingga nilai manfaatnya semakin kuat dan nyata, baik untuk petani, peternak, nelayan, peladang, pedagang, pengrajin dan masyarakat luas.

Di sejumlah desa yang dibina, sudah ada beberapa pula yang memiliki 'Rumah Rabuk' sebagai pusat pengolahan pupuk organik padat dengan memanfaatkan kotoran hewan ternak masyarakat dan limbah pertanian. Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan kemandirian pupuk dan meningkatkan produktifitas petani. Salah satu dampaknya adalah masyarakat di desa gemilang tidak banyak terpengaruh dengan kenaikan harga beras saat ini. Pasalnya, mereka sudah memiliki sistem penyimpanan pangan tersendiri. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement