Jumat 22 Aug 2014 20:15 WIB

Jabar Mulai Berangkatkan Petugas Haji

Petugas Pelayanan Haji
Foto: Antara
Petugas Pelayanan Haji

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi melepas keberangkatan sejumlah perwakilan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji untuk bertugas di Tanah Suci, Jumat.

"Hari ini kita telah memberangkatkan 90 Tim Pemandu Haji Daerah Provinsi Jabar sebanyak 90 orang dari total 443 yang terdaftar," kata Kepala Biro Layanan Sosial Sekretariat Daerah Jabar Dadi Iskandar usai pelepasan di Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi.

Menurut dia, masing-masing panitia tersebut berasal dari Tim Pemandu Ibadah Haji (TPIH) sebanyak 68 orang, Tim Pembimbing Ibadah Haji (TPIH) sebanyak 68 orang, Tim Kesehatan Ibadah Haji (TKIH) sebanyak 204 orang, Tim Pemandu Haji Daerah Provinsi Jabar 90 orang, dan Non Kloter PPIH 13 orang.

Para panitia tersebut resmi dilepas keberangkatannya ke Tanah Suci oleh Asisten Kesejahteraan Setda Jabar Ahmad Hadadi mewakili Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dari Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi, Jalan Kemakmuran, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (22/8).

"Petugas harus memberikan layanan prima. Pelayanan kepada jamaah harus lebih tingkatkan lagi dari tahun ke tahun," katanya.

Menurut dia, jumlah tim pembimbing sebanyak 90 orang telah disesuaikan dengan jumlah kelompok penerbangan calon haji yang pada tahun berjumlah 68 keloter. "Jadi ada yang dua atau tiga panitia dalam satu keloter calon haji," katanya.

Dikatakan Dadi, pemberian kuota terhadap panitia pembimbing itu berdasarkan SK Gubernur Jabar yang telah berlangsung dari tahun ke tahun. "Awalnya pemberangkatan tersebut merupakan 'kadedeh' gubernur yang diperuntukan bagi kalangan organisasi masyarakat, tokoh agama, pesantren, dan lainnya," katanya.

Menurutnya, total kuota yang disediakan berjumlah 200 kursi penerbangan, sisanya diberikan ke perwakilan kabupaten dan kota di Jawa Barat. "Para pemandu itu akan bertugas memantauperkembangan haji terkait kondisi terkini setiap jamaah yang mereka kawal. Seluruh kondisi dikoordinasikan kepada kami," katanya.

Dadi menambahkan, tim kesehatan akan bertugas mengawasi dan menjaga kondisi kesehatan para calhaj selama di Tanah Suci. "Para tim pembimbing itu wajib mengikuti tes wawancara dan memiliki kemampuan manajerial hingga kemampuan manasik haji. Jadi tidak sembarangan orang," katanya.

Adapun batasan usia yang wajib dipenuhi oleh panitia pembimbing haji maksimal 60 tahun dan diprioritaskan laki-laki.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement