Jumat 22 Aug 2014 17:13 WIB

Calon Jamaah Haji Bandung Dibekali Pemahaman Virus Ebola

Rep: c69/ Red: Agung Sasongko
Ratusan jamaah Haji asal Jawa Barat saat tiba melalui terminal Haji Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (1/11).
Foto: Antara
Ratusan jamaah Haji asal Jawa Barat saat tiba melalui terminal Haji Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Bandung meminta para calon jemaah haji agar selalu menjaga daya tahan tubuh. Setelah wabah Virus MERS-Cov, kini calon jamaah harus menambah kewaspadaan dengan merebaknya Virus Ebola.

Seperti yang diketahui, virus ini tengah menjangkit di negara-negara Afrika. Sementara, saat pelaksanaan ibadah haji, berbagai orang dari seluruh dunia termasuk Afrika datang ke tanah suci Mekkah.

Agus Safari Mulyawan, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kemenag Kota Bandung, menyatakan, sejauh ini belum ada instruksi khusus dari Pemerintah Pusat. Namun, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Hal itu terkait penanggulangan virus Ebola bagi Jamaah Calon Haji di Kota Bandung.

"Kemarin sudah rapat, kami akan coba sosialisasikan pada calon jamaah saat manasik masal," jelas dia, Jumat (22/8).

Manasik masal ini akan dilakukan pada tanggal 24 Agustus mendatang. Kepada para calon jamaah, pihaknya akan memberikan pembekalan informasi tentang gejala virus ebola, sistem penularan, hingga cara pencegahan.

Saat ini, katanya, pemerintah memang tidak khusus memberikan vaksin penangkal Virus Ebola. Vaksin untuk virus ini memang belum ditemukan. Namun, sesuai standar prosedur, semua calon jemaah haji akan diberi vaksin meningitis. Adapun vaksin influensa tidak diwajibkan.

Dia pun meminta para jamaah untuk menghindari kontak langsung dengan orang lain. Pasalnya virus ini bersifat menular. Penularan virus dikatakannya melalui cairan tubuh manusia. "Secara prinsip gejalanya sama dengan demam berdarah, sarannya dari Dinkes kemarin diharapkan jamaah memperkuat daya tahan tubuh," katanya.

Saat ini, diakuinya dalam hal pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji cukup ketat. Nantinya, para jamaah se-Jawa Barat, akan dideteksi di embarkasi Bekasi. "Ada alat deteksi di sana dan akan dilihat riwayat kesehatannya," kata dia lagi.

Untuk Kota Bandung sendiri, tahun ini memberangkatkan 1.696 calon jamaah haji. Jumlah itu terbagi ke dalam enam kloter.

Calon jamaah akan mulai diberangkatkan ke embarkasi di Bekasi pada tanggal 3 September. Sejauh ini, terkait merebaknya berbagai virus, belum ada pengaruh signifikan terhadap semangat calon jamaah. "Tidak berpengaruh, mereka sudah menunggu bertahun-tahun untuk naik haji, yang penting bagi calon jamaah adalah mereka bisa berangkat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement