Senin 02 Jun 2014 16:45 WIB

Percepat Pelunasan BPIH

Rep: c64/ Red: Damanhuri Zuhri
Ibadah haji merupakan salah satu momen untuk memperluas semangat persaudaraan Islam.
Foto: Antara
Ibadah haji merupakan salah satu momen untuk memperluas semangat persaudaraan Islam.

REPUBLIKA.CO.ID,

Menag ad interim akan memantau persiapan haji di Arab Saudi pada 23 Juni 2014.

JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) diminta segera menetapkan masa pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Apalagi,

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menandatangani peraturan presiden (BPIH) sebagai dasar pelunasan.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ledia Hanifa berharap, pada Ramadhan sudah berjalan dan Syawal tuntas. Kalau memang dapat dipercepat, lebih baik.

“Ini mempermudah pembagian kelompok terbang (kloter) dan pemondokan calon jamaah haji,” kata Ledia Hanifa, Ahad (1/6).

Dengan demikian, kasus calon jamaah haji satu kloter memperoleh pemondokan berbeda tak terjadi lagi seperti tahun lalu.

Ini sempat membingungkan para jamaah. Pembagian pemondokan ia akui termasuk persiapan penyelenggaraan haji yang sangat rumit.

Kemenag juga dituntut teliti dalam menetapkan pembagian kloter dan pemondokan di Makkah maupun Madinah.

Ledia mengungkapkan, hingga Mei lalu, 70 persen pemondokan di Makkah untuk para calon jamaah haji telah dipersiapkan. “Sekarang, mungkin sudah bertambah, tetapi kami belum memperoleh laporan terbaru,” kata Ledia.

Fasilitas lainnya, seperti transportasi berupa bus dan katering, sebagian besar sudah siap. Komisi VIII meminta sopir bus jamaah adalah WNI atau yang berbahasa Indonesia.

Keberadaan sopir WNI dan mampu berbicara bahasa Indonesia memberikan kenyamanan bagi jamaah dalam berkomunikasi.

Menurut Ledia, proses persiapan haji tahun ini terlambat karena mundurnya pelunasan BPIH. Perpres BPIH baru ditandatangani beberapa hari lalu. 

Ia meminta agar pada Syawal semua persiapan penyelenggaraan haji sudah selesai. Jadi, kebutuhan bagi calon jamaah haji yang berangkat kloter pertama pada September terpenuhi. Ini terwujud juga pada Ramadhan, pelunasan BPIH selesai semua.

Terkait menjangkitnya flu Arab, Ledia berpesan agar jamaah menjaga ketahanan dan kesehatan tubuh. “Sebab, hingga saat ini belum ada vaksin untuk mematikan virus tersebut.” Ia mengatakan, jamaah harus proaktif, tak hanya mengandalkan tenaga medis.

Menteri Agama (Menag) Ad Interim Agung Laksono optimistis penyelenggaraan ibadah haji tahun ini akan lebih baik.

Ia merujuk pada turunnya BPIH sebesar 8,2 persen atau lebih, bergantung pada jaraknya. Jika dilihat dari persiapan, sudah hampir 100 persen.

Tak hanya dari sisi teknis, tetapi juga regulasi. Di antaranya, sudah ditandatanganinya perpres BPIH oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kemenag pun telah mempersiapkan keputusan menteri Agama yang akan disahkan pada 2 Juni.

Selain itu, jelas Agung, Kemenag tak lama lagi menetapkan batas waktu pelunasan BPIH dan besarannya. “Infrastruktur di Arab Saudi yang terdiri atas pemondokan, transportasi, dan katering siap,” katanya, seperti dilansir kantor berita Antara, Sabtu (31/5).

Pada 23 Juni ia akan berkunjung ke Arab Saudi. Ia bakal memastikan persiapan haji berlangsung dengan baik. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil mengatakan, persiapan penyelenggaraan haji sudah berjalan.

Ini merupakan kegiatan rutin pemerintah yang dilakukan setiap tahun. “Hal yang perlu diperbaiki, kami lakukan,” katanya.

Djamil optimistis haji tahun ini berjalan lancar sesuai rencana. Sebab, kata dia, proses persiapannya dilakukan para ahli bidangnya. “Kami akan berbuat semaksimal mungkin.”

Ia mengakui, banyak perbaikan yang sudah dilakukan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Anggito Abimanyu. Ada peningkatkan dibandingkan masa sebelumnya. Ia berkomitmen melanjutkan pencapaian Anggito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement