Rabu 17 Oct 2012 09:28 WIB

Inilah Masalah Kesehatan Jamaah Haji di Tanah Suci (3-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
Penderita Hipertensi (darah tinggi) sedang diperiksa tekanan darahnya, Ilustrasi
Foto: Blogspot
Penderita Hipertensi (darah tinggi) sedang diperiksa tekanan darahnya, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, 1. Tekanan Darah Tinggi

Bagi jamaah haji yang mengalami tekanan darah tinggi, harus dikontrol dengan baik. Mulailah pengendalian tekanan darah paling tidak tiga bulan sebelum keberangkatan. Kunjungilah dokter anda secara teratur agar bila perubahan pengobatan perlu dilakukan, perubahan itu dapat diterapkan sebelum keberangkatan anda ke Tanah Suci.

Janganlah merasa cukup dengan hanya memeriksakan tekanan darah anda di klinik atau kepada suster perawat. Seluruh tubuh anda perlu diperiksa dengan saksama.

Jika anda sedang menggunakan diuretik (tablet air, yaitu obat yang meningkatkan pelepasan urine), anda mungkin perlu mengurangi dosisnya atau bahkan menghentikan pemakaiannya selama anda di Tanah Suci.

Namun dalam hal ini janganlah mengambil keputusan sendiri. Anda harus berkonsultasi dengan dokter anda dan dengan dokter di Tanah Suci. Perhatikanlah juga tekanan darah anda dan level cairan tubuh anda selama di Tanah Suci.

2. Encok

Mereka yang menderita encok harus disiplin dalam pengobatan preventif (pencegahan) mereka. Mereka juga harus membawa obat-obatan yang dapat membantu mereka ketika encok mereka kumat. Encok biasanya menyerang kaki dan menyebabkan pembengkakan serta rasa sakit yang sangat.

3. Asma

Mereka yang menderita asma harus memastikan bahwa asma mereka terkontrol dengan baik dengan pengobatan preventif. Kontrol yang baik harus dilakukan sejak sebelum keberangkatan.

Obat-obatan yang diperlukan harus dibawa dalam jumlah yang cukup, terutama obat-obatan yang bersifat preventif serta obat hirup (inhaler) dan tablet-tablet bronchodilator yang berfungsi melegakan pernapasan. Jika terkontrol dengan baik, asma tidak akan menimbulkan masalah selama ibadah haji dan umrah.

Makkah dan Madinah beriklim kering. Hanya terdapat sedikit serbuk sari (yang dapat memicu kambuhnya asma) di udara. Karena iklimnya yang kering, maka debu rumah juga sangat sedikit.

Alergi kecoak dapat menimbulkan masalah bagi mereka yang alergi terhadap kotoran kecoa. Mereka yang hiperreaktif dan sensitif terhadap polutan-polutan lainnya juga harus mengontrol asma mereka dengan baik. Para penderita asma harus segera mendapat penanganan medis jika pengobatan normal mereka tidak lagi ampuh. Kontrol asma yang baik sangat penting bagi kekhusyukan ibadah haji dan umrah.

sumber : Panduan Kesehatan Haji dan Umrah, Oleh Dr Farouk Haffejee
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement