REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi, Jawa Barat, membutuhkan anggaran minimal Rp150 miliar untuk meningkatkan fasilitas asrama penginapan jamaah calon haji di Embarkasi Jakarta-Bekasi.
"Ke depan, Kementerian Agama mengingini agar jamaah calon haji bisa menikmati pelayanan dan fasilitas layaknya di hotel berbintang meskipun hanya di asrama haji," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi Abdul Rosyid, di Bekasi, Selasa kemarin.
Menurut dia, kebutuhan peningkatan kualitas fasilitas bagi jamaah calon haji itu merupakan arahan Kementerian Agama. Arahan tersebut sebelumnya disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Safiuddin usai menerima hibah aset tanah tempat berdirinya Asrama Haji Jawa Barat Embarkasi Jakarta-Bekasi dari Pemerintah Provinsi Jabar, pekan lalu.
Menurut dia, penyerahan aset itu telah membuat Kementerian Agama lebih leluasa dalam melakukan serangkaian pembenahan terhadap sarana asrama. "Salah satu pembenahan yang mendesak untuk dilakukan ialah perluasan daya tampung asrama. Saat ini, asrama haji hanya sanggup menampung maksimal tiga kloter calon jemaah haji dalam sehari," katanya.
Akibatnya, kata dia, masih ada jamaah calon haji yang hanya sekadar transit selama-lamanya enam jam untuk kemudian langsung melanjutkan perjalanan ke Bandara Halim Perdanakusuma. Pada tahun ini, dari 83 kloter calon jemaah haji Jabar dan Banten yang diberangkatkan dari Asrama Haji Jawa Barat Embarkasi Jakarta-Bekasi, sebanyak 15 kloter di antaranya hanya transit.
"Kalau daya tampung sudah ditambah, calon jemaah haji bisa beristirahat dengan nyaman dan tidak perlu berdesak-desakan," katanya.
Akan tetapi, perbaikan dan peningkatan fasilitas asrama tersebut belum bisa dipenuhi sekarang. Untuk pemberangkatan jamaah calon haji tahun ini, Asrama Haji Jawa Barat Embarkasi Jakarta-Bekasi belum mengadakan penambahan fasilitas dan hanya mempersiapkan sarana dan prasarana yang ada.
"Kami usulkan segera kebutuhannya supaya bisa terealisasi secepatnya," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
