Ahad 20 Jul 2014 19:21 WIB

Cara Ini Tetap Jadi Andalan Cegah MERS-CoV

Rep: Neni Riderineni/ Red: Yeyen Rostiyani
MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus).
Foto: Reuters
MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tetap menjadi andalan untuk mencegah penularan Middle East Respiratory Syndrom yang diakibatkan Coronavirus disingkat MERS-CoV. 

Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Fidiansjah, kematian dari kefatalan penyakit MERS-CoV tahun ini dibandingkan tahun lalu terjadi penurunan, yakni 50 persen pada 2013 dan tahun ini 33 persen. Hal itu menunjukkan keberhasilan deteksi dini semakin baik, sehingga terjadi kecepatan dalam menangani pasien MERS-CoV.

Karena itu, lanjut dia, kebijakan bagi mereka yang boleh menunaikan ibadah haji lebih luas, yakni jamaah haji lansia (lanjut usia) maupun yang berisiko tinggi (risti) tetap boleh menunaikan ibadah haji, tetapi harus mentaati peraturan yang telah disampaikan pemerintah sejak sebelum keberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi. 

Jamaah haji maupun petugas haji harus memperhatikan beberapa hal yakni:  jamaah haji berisiko tinggi harus membawa obat-obatan yang diminum secara rutin untuk 40 hari; bagi lansia maupun risti jangan memaksakan diri untuk melakukan ibadah sunah; fokus untuk mempersiapkan kondisi fisik dan ketahanan tubuhnya untuk ke Arafah dan Mina.

''Jangan paksakan untuk melakukan ibadah sunah karena bisa menurunkan daya tahan tubuh, MERS-CoV akan mudah masuk bila kondisi daya tahan tubuh turun. Karena itu untuk pencegahannya harus menerapkan PHBS di antaranya mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, mulut ditutup saat batuk,'' ungkap Fidiansjah.

Bila ada jamaah haji dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius, batuk, pilek dan badan lemas, saran dia, segera menghubungi petugas kesehatan atau pasien dibawa ke Balai Pengobatan Haji Indonesia. Diakui Fidiansjah, gejala penyakit MERS-CoV tidak spesifik dan dan tidak ada obat secara spesifik. Karena itu bagi jamaah haji maupun petugas haji dengan meningkatkan stamina, makan dan minum yang bergizi, serta vitamin.

Hal senada dikemukakan Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Geriatri RSUP Dr Sardjito Probosuseno. Pada orang yang sehat  MERS-CoV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan efek yang serius. Namun, apabila seseorang yang daya tahan tubuhnya turun akan mudah terkena infeksi saluran pernafasan termasuk MERS-CoV. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement