Ahad 23 Feb 2014 07:33 WIB

Maskapai Murah Arab Saudi Incar Penerbangan Umrah dan Haji Khusus Indonesia

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Jamaah haji Indonesia.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jamaah haji Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan penerbangan Saudi Arabia baru akan memulai debut pernebangan perdananya pada April 2014 di Indonesia. Maskapai Saudi Arabia, Flynas ini akan menjadi pemain lain, selain Saudi Airlines dan Garuda dalam penerbangan haji dan umrah langsung Indonesia-Jeddah, Arab Saudi.

Dalam rencana persiapan peluncuran perdananya, Flynas akan menyasar pada target market pasar penerbangan murah atau low cost carrier (LCC) di Indonesia. Chief Executif Officer (CEO) Flynas, Raja Azmi mengungkapkan penerbangan murah Flynas ini memiliki kelebihan tersendiri dibanding berbagai penerbangan LCC lainnya. Ia mengatakan Flynas ini adalah LCC +.

Flynas akan memberikan layanan penerbangan komersial dari Indonesia langsung ke Jeddah Arab Saudi. Namun Flynas memiliki fokus yang lain, yakni melayani kebutuhan ibadah ke tanah suci. Dengan jamaah haji dan umrah Indonesia yang mencapai 750 ribu orang, dimana 17 ribu diantaranya jamaah haji khusus dan 500 ribu adalah jamaah umrah.

Maka, kata dia, dengan kata lain jasa penerbangan Flynas akan difokuskan ke arah penerbangan umrah dan haji. "Kita juga ingin memberikan pelayanan bagi umat Islam Indonesia, menawarkan layanan penerbangan umrah dan haji khusus," ujar Raja Azmi dalam pemaparan persiapan peluncuran perdana Flynas di Jakarta, Sabtu (22/2).

Ia mengungkapkan, pihaknya akan menargetkan 20 persen dari total jamaah umrah dan haji khusus. Rencananya penerbangan perdana Flynas pada April mendatang akan dimulai di dua kota besar Jakarta-Jeddah dan Surabaya Jeddah. "Saat ini kita sudah memegang izin penerbangan langsung untuk Jakarta-Jeddah, kita targetkan tidak lama lagi izin untuk Surabaya-Jeddah akan keluar," ungkapnya.

Namun Azmi mengutarakan pihaknya belum akan menargetkan penerbangan umrah dan haji pada tahun ini. Karena, persiapan haji tahun ini sudah berjalan. Selain itu pihaknya juga tidak ingin mencampuri dua maskapai utama haji reguler di Indonesia, yakni Garuda dan Saudi Airlines.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement