Senin 14 Nov 2011 14:24 WIB

Bawa Zamzam di Kopor akan Merepotkan Jamaah Haji

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Jamaah haji Indonesia saat pulang ke Tanah Air diketahui masih ada yang berupaya menyembunyikan zamzam di dalam kopor untuk dibawa ke kabin, padahal hal itu dilarang sesuai dengan ketentuann penerbangan internasional.

"Zamzam di kopor masih kita dapatkan dalam berbagai kemasan namun tidak terlalu banyak," kata Supervisor Kargo Garuda Indonesia Erick Sando, di Jedah, Senin.

Tindakan seperti itu, katanya, justru malah menyulitkan dan memperlambat kelancaran pemeriksaan barang dan bukan tidak mungkin jadwal penerbangan pun akan terlambat.

Padahal, katanya, pihak Garuda sudah sejak jauh-jauh hari menginformasikan kepada jamaah untuk tidak membawa benda-benda cair dan tajam masuk ke dalam kabin, karena hal itu sudah pasti akan dilarang sehingga barang harus ditinggal.

"Kami mengingatkan dan mengimbau agar jamaah jangan coba-coba untuk menyelipkan benda terlarang ke dalam kopor yang masuk kabin karena hal itu akan memperlambat pemeriksaan. Mohon dipatuhi," katanya.

Garuda memahami kondisi jamaah haji Indonesia yang merasa kekurangan dengan pemberian lima liter zamzam. Hanya saja, dia mengimbau agar jamaah tidak terlalu banyak membawa air zamzam, karena hal ini akan terkait dengan daya angkut pesawat.

"City Check In Garuda" setiap harinya melakukan sortir 2.700 koper jamaah haji dari tujuh kelompok terbang (kloter), yang akan terbang ke Tanah Air. Di tempat tersebut, tas koper ditimbang dan disortir melalui xray, apakah membawa barang berbahaya atau tidak.

Erick Sando mengatakan, koper jamaah haji sudah ditimbang dan dibawa sejak dari pemondokan oleh perusahaan kargo bernama Majro'i.

Perusahaan inilah yang kemudian membawa tas jamaah dari pemondokan baik di Makkah dan Madinah menuju "City Check In Garuda" di Madinatul Hujjaj, Jedah. "Koper dari Mekah dikirim 30 jam sebelum terbang. Sedangkan Madinah dikirim 48 jam sebelumnya," katanya.

Kemudian di Madinatul Hujjaj, koper tersebut ditimbang dan disortir melalui x-ray. Selanjutnya 12 jam sebelum penerbangan, koper tersebut dikirim ke bagasi Garuda di bandara King Abdul Azis, Jeddah.

Dua jam sebelum pesawat yang akan membawa jamaah terbang, barang-barang tersebut sudah harus dimasukkan ke dalam bagasi pesawat

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement