Selasa 12 Mar 2019 13:55 WIB

Program Ecobrick Kurangi Limbah Sampah Plastik 189 Kg

Program ecobrick mengubah sampah plastik menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual.

Ecobrick Rumah Zakat. Para kader ecobrick membuat sampah plastik memiliki nilai jual lebih.
Foto: Rumah Zakat
Ecobrick Rumah Zakat. Para kader ecobrick membuat sampah plastik memiliki nilai jual lebih.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Program Ecobrik Rumah Zakat bersama PT Pertamina (Persero) MOR I TBBM Medan telah berhasil mengurangi limbah sampah plastik sebanyak 189 Kilogram (Kg). Program tersebut merupakan salah satu upaya untuk melestarikan lingkungan 24 dan 25 di Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan dengan menjadikan sampah plastik menjadi sesuatu yang mempunyai nilai jual.

“Baru sekitar enam bulan diresmikan, Program Ecobrik ini sudah terlihat dampak positifnya. Program ini akan terus berlanjut, Insyaallah, target tahun ini akan menjadikan lingkungan 24 menjadi desa 1.000 ecobrick,” ujar Project Coordinator Rumah Zakat, Rani Mayda, Senin (11/3) lalu, seperti dalam siaran persnya.

photo
Para kader ecobrick membuat sampah plastik memiliki nilai jual lebih.

Rani menambahkan, saat ini warga sudah mulai membiasakan membuang sampah sesuai dengan jenisnya masing-masing. Menurutnya, dengan adanya program tersebut diharapkan bisa menyadarkan warga untuk menjaga lingkungan dan bisa menambah penghasilan warga.

Sejak dibentuknya ecobrick pada Agustus 2018 lalu, sudah terbentuk 10 anggota. Mereka diberikan pembinaan dan pelatihan, yakni membuat ecobrick menjadi produk yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis.

 

Saat ini, kader ecobrick sudah mampu memberikan penyuluhan mengenai ecobrick kepada siswa di Aljamiatul Washliyah Pekan Labuhan. Kini, sekolah tersebut sudah memiliki satu kelompok kader cilik yang menjadi penggerak program ecobrick di sekolahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement