Kamis 25 Oct 2018 09:58 WIB

Rumah Zakat Minta Rekomendasi Lahan untuk Huntara

Rumah Zakat akan membangun 100 unit hunian sementara di daerah Petobo.

Relawan Rumah Zakat didampingi oleh ahli developer melakukan studi banding mengenai Hunian Sementara di Kel. Petobo, Kec. Palu Selatan, Kota Palu.
Foto: rumah zakat
Relawan Rumah Zakat didampingi oleh ahli developer melakukan studi banding mengenai Hunian Sementara di Kel. Petobo, Kec. Palu Selatan, Kota Palu.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Relawan Rumah Zakat didampingi oleh ahli developer melakukan studi banding mengenai Hunian Sementara di Kel. Petobo, Kec. Palu Selatan, Kota Palu. Sebelumnya, pada Selasa  (23/11) Rumah Zakat bertemu Wakil Wali kota palu Sigit Purnomo atau lebih dikenala dengan 'Pasha Ungu' untuk meminta rekomendasi lahan pembuatan hunian sementara.

"Hunian itu kebutuhan yang penting, karena itu harus dibuat nyaman dan layak pakai. Walaupun darurat harus tetap memperhatikan kenyamanan,'' ucap Herlan Wilandariansyah Koordinator Relawan Rumah Zakat.

 

Herlan beserta tim yang berjumlah 6 orang melakukan studi banding pada Huntara Kampung Jawa Tengah dan Huntara yang di bangun Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Saat ini telah terbangun 100 hunian sementara dari Pemerintah Jawa Tengah bersama para NGO.

Salah satunya Rumah Zakat yang di bangun sejak 10 -22 Oktober 2018 dengan ukuran 2,5 x 4 m. Adapun untuk Huntara yang dibuat Kementrian PUPR memiliki desain yang berbeda dengan luas 3,6 x 4,8 m per unit.

Herlan pun berharap ini awal bagi masyarakat Palu, Donggala, dan Sigi untuk mendapatkan tempat tinggal sementara yang layak. Rencananya Rumah Zakat akan membangun 100 unit hunian sementara di daerah Petobo.

Tim memeriksa bahan material, anggaran biaya pembangunan, dan desain yang digunakan dari huntara tersebut.  "Saya usahakan hasilnya bagus," ucap Helmi selaku donatur dan  kontraktor yang akan bermitra dalam pembangunan Huntara Rumah Zakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement